Kamis, 11 Oktober 2012

Pertemuan Singkat III LAST


“ hah ? kenapa kamu? Begitu heraan sekali “

“ ini seperti disinetron saja, begitu aneh sekali. Kejadian kita seperti disekanario langsung deh “

“ mulai ngomong ngaco deh, kamu harus tau semua itu tuhan yang mengatur “

Aku hanya menundukkan kepalaku berangan-angan agar dia tidak pergi jauh-jauh lagi karna aku tak sanggup menahan rasa rindu ini, setelah ku pikir-pikir ternyata dia sudah memandangi ku sangat lama mungkin ini hal yang tak disegaja. Kami hanya duduk dan diam berdua binggung ingin berbicara apa seperti ini ku merasakan kebahagian duduk bersama orang yang ku suka sejak dulu. Dari kejauhan ku melihat teman-temanku melambaikan tangan kearahku, itu sebuah kode agar ku kesana menghampiri teman-temanku “ hmm aku mau pergi samperin teman-temanku dulu yaa “

“ kapan lagi kita bertemu ? “

“ ku juga tak tau kapan kita bertemu lagi “

“ besok malam bagaimana, ditempat ini jam 8. Apakah kamu mau ? “

“ dengan senang hati “

Aku pun meninggalkan dia serasa tak ingin lepas tapi aku akan menanti hari besok bertemu dengan dia lagi, ku menenggok sedikit kearahnya dia masih memandangiku bertapa bahagianya aku semakin ku mejauh semakin dia hilang dari penglihatanku karna tetutup orang-orang yang disekitarnya. Aku pun tak pernah tau siapa namanya tak pernah terpikir olehku untuk mengenal namanya tapi bagiku itu tak penting, besok adalah hariku untuk bertemu dengan pujaan hati.

Keesokan harinyaaa ...
Sudah ku liat dari tadi dijamku waktu sudah pass menunjukan jam 8 malam tapi tak ada sesosok dia pun datang, tak bosannya aku tetap menunggu dia ku liat lagi jam menujukan 8.20 sudah 10 menit aku menunggu dia tapi tak ada satu pun dia datang aku tak akan pulang aku akan tetap menunggu dia sampai dia datang. Tak kerasa waktu sudah menunjukan jam 9 malam aku tetap teguh menunggu dia sampai dia datang, dalam benakku kini ku sedang dipermainkan aku sangat lelah menunggu dia tapi ku tak boleh menyerah begitu saja. Handphoneku berdering ku liat nomor asing yang masuk nomor ini tak ada namanya namunku coba menganggkat telponnya

" halloooo ni sapa? "

" aku berdiri disebrangmu loh, "

" kammuuu, kesini ngapain disitu ? kita janjian disinikan "

" iyaa aku akan menghampirimu "

Dia menuju kearahku menatapku dengan senyumannya yang indah, membuatku ini seakan-akan mimpi ini hariku ini hari adalah milikku mungkin semua orang yang tau kisah ini akan merasa iri denganku begitu indahnya dia membawa bunga menghampiriku. Pandangan dia tetap lurus kearahku dia tak melirik kearah kanan dan kirinya rasa bahagia itu hilang dia tergeletak ditengah jalan kota semua orang mulai mendatanginya. Aku lekas-lekas berlari menuju arahnya disampingnya ku berduduk memegang tangannya wajahnya yang penuh dengan luka, aku hapus luka itu dengan bajuku ku tetap memegang erat tanganya diap tak berucap satu kata pun kepadaku dia menatapku sambil memasang wajah senyum denganku, dia sangat tegar. Orang-orang membodong dia kesebuah ambulan yang sudah menjemput aku tetap berada disampingnya aku begitu gugup semua hal-hal negative kuenyaahkan dikepalaku. Dia siyuman dia berkata " maafkan aku, kamu pasti menungguku terlalu lama bukan ? "

" iyaah tak apa, kamu jangan banyak bicara bentar lagi akan sampai dirumah sakit, nanti dirumah sakit aja yah, kamu harus diam begitu banyak darah keluar dibagian kepalamu ku tak mau kamu kenapa-kenapa jangan tinggalkan aku "

" kamu benar tak apa-apa ? aku sudah tau dari dulu nomer handphonemu tapi ku begitu takut untuk mengenalmu, aku takut berharap lebih darimu, maafkan aku.Aku sudah dari tadi menunggumu sebelum kamu datang "

" kamu jangan banyak bicara, sudah-sudah "

" nama ku Ken, kamu pasti tidak tau namaku. Kamu tersenyum dong, kenapa menangis ? aku saja dengan kondisi seperti ini tersenyum denganmu "

" iyaah , aku akan tersenyum seperti ini kan ? aku menangis karna terharu dengan ucapanmu "

" bolehkah aku bersandar ditubuhmu dan memelukmu "

" kenapa tidak ayoo sini ku bantu untuk bangun "

Ku sandarkan dia dibahuku, darahnya berceceran ditubuhku ku tak peduli aku mulai memeluk dia, dia membalas pelukkanku aku.

" ku sangat mencintaimu " bisik dia ditelingaku

" aku juga mencintaimu "

" aku ingin tidur dipelukkanmu "

" iyaah silahkan, nanti ku bangunkan jika sudah sampai yah kamu baik-baik sajakan ? "

" aku baik-baik saja, jangan khawatir jaga dirimu sayang "

" iyaah sayang hehe "

Dia tak membalas lagi, dia tertidur lelap dipundakku dan aku rasa setelah kejadian ini aku akan bahagia  bersamanya sangat bahagia, ku memegang tanganya yang begitu dingin mataku melotot setelahku rasakan kenapa jantungnya tak berdetak, kenapa nafasnya berhenti tersendat-sendat aku menangis menjadi-jadi saatku liat dia telah pergi dipelukkanku. Begitu cepatkah apa dosaku kenapa dia yang ku sayang harus pergi aku tak mau aku tak mau ini mimpi bagiku, kenapa kau pergi hari ini kau ucapkan cinta, hari ini kau ucapkan sayang dan hari ini juga ingin kita mulai hari yang bahagia untuk berdua tapi semuanya hilang setjenak begitu kejam dunia kepadaku begitu sakit hatiku aku memeluk dia erat dan sangat erat ku tak perduli dia sudah tiada. Dokter dan perawat mencoba meleraikan aku dengan dia, aku semakin menjadi-jadi semakin tak iklas aku baru bertemu baru mengenal dia kenapa dia tinggalkan aku. Pertemuan ini begitu singkat hingga singkatnya pertemuan ini membuat orang yang ku cinta terpaksa pergi meninggalkan aku .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar