Selasa, 02 September 2014

Kemana Kamu Dulu

   Seharusnya dari awal aku sudah mengerti apa maksud dari sms singkat yang kau kirimkan kepadaku termasuk kesibukanmu yang membuatku semakin ambigu. Mungkin kamu sedang bosan dengan kisah jalinan kasih kita yang hanya begitu saja disaat pertemuan singkat kita kamu tidak banyak berbicara. Aku bisa mengerti keadaanmu menerima lapang dada bagaimana pun dari pengertianku tersebut aku banyak berharap tentang dirimu yang sekarang ku pertanyakan, dimana dirimu yang dulu? aku sulit menemukan jejakmu kita sudah terlalu lama bersama.

   Bosan, hal yang sangat manusiawi dalam sebuah komitmen tapi terlalu kekanakan sekali jika menyudahi semua ini. Saat aku tau ada sesosok wanita masuk dalam duniamu aku tak bisa berbuat apa-apa aku hanya bisa memandang dalam-dalam dan mengenang masa lalu kita, "Sabar" aku mungkin terlalu sabar dengan semua keadaan ini. Jika ada pihak ketiga diantara kita haruskah aku merelakanmu? Sadarlah sayang, apakah diriku tak bisa lagi membahagiakanmu? apakah ku tak secantik wanita yang kau idamkan itu?

    Kau begitu mudah mengabaikanku sedangkan aku sulit untuk tak peduli kepadamu, aku tak mengerti kamu memberikan banyak mimpi indah tapi mimpi itu tidak jadi kenyataan. Pengabaianmu yang memang bagus untuk jadi pemeran utama dikehidupanku klop membuatku takut,gelisah,khawatir, membuatku banyak bertanya tentang dirimu? Kemana kamu yang dulu. 

    Jika ini bukan kamu anggap cinta untuk apa kamu mengenggam erat tanganku selama ini?


wanita yang sering merindukan sosok sepertimu
Nera

Jumat, 04 Juli 2014

KITA SADAR INGIN BERSAMA

Aku sadar kita bukan sepasang sepatu yang saling menyatu dan berpasangan aku tak percaya akhir cerita cinta kita berakhir ketika kita wisuda, kamu ingat? Saat kita merayakan wisuda kita bertapa bahagianya akhirnya aku bisa melanjutkan kehidupan selanjutnya aku kira planning kita berdua akan berjalan dengan lancar tapi ternyata berakhir. Bisakah kita jangan membicarakan sesuatu seperti itu ketika kita berada didalam keramian dan penuh kebahagian aku sadar aku terlalu banyak berkhayal tentang dirimu. Kamu akan melanjutkan S2 di-Jerman bukan? dan kamu tidak tahan dengan jarak antara kita.

Kita bukan sepatu yang sekarang tidak bisa menyatu, ingat terakhir kali kita duduk bersamping diberibu-ribu mahasiswa bertapa bahagianya kita masih bisa tersenyum berdua. Kamu bilang kita seperti sepatu yang selalu menyatu jika sepatu kanan hilang maka tidak akan bisa mengantikannya. Terdengar gombal ucapannya tapi aku sangat suka mendengarkannya. Sebenarnya aku sepatu kanan yang sedang mencari sepatu kirinya. Aku ingin bersama tapi tidak bisa apa-apa, semenjak kamu ucapkan perpisahan terakhir dan mengucapkan kata putus tapi aku lega aku mengerti apa maksutmu kamu memang sayang dengan diriku tapi kamu tak ingin menyakitiku, aku sadar! kita penuh dengan jarak yang jauh dan kita bukan sepasang sepatu.

 "Denita dengarkan aku jangan menangis kamu jangan pernah menangis kamu kuat, kita memang bukan sepatu lagi" Tatapnya "Kamu tau aku melakukan ini demi kebaikan kamu" Lanjutnya

"Untuk kebaikan ku? Apa untuk kebaikanmu apa masalahnya dengan jarak?" Sahutnya sambil berlinang air mata. Aku tak menghiraukan berapa ribuan mahasiswa yang menatapku sekarang aku tak peduli.
 
"Aku harus pergi kejerman hari ini aku takut jika kamu bosan dengan jarak kita mungkin kita setelah ini sibuk dengan masing-masing, aku tak masalah dengan jarak tapi aku takut kamu bosan dengan aku, mungkin aku cuma bisa mengucapkan perpisahan"

"Bosan? Hal manusiawi dalam hubungan tapi yakinlah. Aku tak akan bosan!"

"Kita ingin bersama tapi tak bisa apa-apa Denita, yakinlah suatu nanti setelah semua ini berakhir aku akan datang. Kita bukan sepatu lagi Denita bukan sekarang"

"Apakah jarak sejauh ini memutuskan hubungan kita yang begitu lama Denis? Ternyata bagaimana pun kita bukan sepatu lagi jika kamu jauh dariku itukan yang kamu maksut?"

"Demi kebaikanmu rajin-rajin mengapai cita-citamu"

"Didekatmu kita bersama tapi jika kita berjauhan kita tidak bersama, aku paham maksutmu denis mungkin ini bukan jalan kita tapi aku tak ingin mencari sepatu baru. Sepatuku cuma ada dikamu"

"Denita yakinlah ini bukan awal dari akhirnya kita" Peluknya erat.


Rabu, 12 Februari 2014

  Jika ada mesin waktu gue akan meminta untuk kembali dimana masa-masa gue yang masih kecil ingusan gue merindukan hal dimana gue gak mengerti akan arti kehidupan ini selain gue makan, main, belajar. Dan pastinya seorang anak kecil ingusan tidak pernah mengerti akan artinya cinta.          Berawal dari gue meranjak semakin dewasa semakin gue gak mengerti kenapa gue belum jatuh cinta gue juga tidak mengerti kenapa orang bisa menangis karna cinta dan orang bisa bahagia karna cinta. Siapa cinta? Gue pengen berkenalan dengan dia, semakin gue beranjak dari lelaki satu lalu kelelaki dua gue gak pernah merasakan hal yang membuat gue menangis karna cinta dan bahagia tertawa lepas karna cinta.                              Semakin gue penggen bertemu cinta semakin gue gak pernah dipertemukan oleh cinta dan disaat gue gak perduli lagi dengan, seseorang datang membawa cinta seseorang yang membuatku menangis karna cinta seseorang yang membuatku bahagia karna cinta. Semakin hari aku memikirkannya aku seperti narapidana yang terkurung dan memikirkan bagaimana bisa seorang wanita terkurung dijeruji besi padahal wanita itu tak melakukan apa-apa.                         Inikah cinta yang dibawa oleh seseorang? Rasa nyaman rasa bahagia rasa sedih rasa sakit. Gue mengerti, cinta itu bukan main-main jika kita mainkan cinta maka kita akan kena batunya, jadi cinta mengajarkan banyak hal mengajarkan bagaimana kita memulai sebuah komitemen dengan rasa saling percaya kejujuran kesabaran dan keikhlasan.                           Masa kecil memang sangat menyenangkan tapi masa-masa yang indah adalah masa dimana gue tubuh dewasa dan gue mulai menikmati kehidupan yang sebanarnya. Gue juga mulai mengenal bagaimana pahit perihnya kehidupan ini dan cinta :)

Jumat, 24 Januari 2014

Bersabarlah

  Pukul 02.00 dini hari mataku tak bisa tertutup semenjak tanggal duapuluh januari duaribuempatbelas kemarin kamu mengucapkan kata putus kamu tau saat aku tau kamu mengucapkan kata putus dan ingin berteman denganku aku benar-benar terluka hatiku terkikis aku menangis menjadi-jadi aku berteriak, aku mencoba membuatnya berpikir lagi tentang ucapan kata-katanya namun kamu tetap mengelak untuk tidak ingin menjalin hubungan seperti dulu lagi.        Aku mencoba menerima apa yang kamu katakan, sungguh aku terluka sayang batinku sakit disaat aku benar-benar mencintaimu kamu mulai pergi menjauh dariku, apa salahku sayang? Apakah pengorbananku tak cukup untukmu? Apakah derai air mataku tak cukup untuk membuktikan bertapa aku mencintaimu?                                                   Aku mencoba menerima apa yang terjadi hari itu walau kadang hati tak bisa menerima 3hari ku lalui tanpamu, aku tak tahan aku tak kuat jika tak bersamamu. Aku mencoba menghapus gengsiku aku merujukmu kembali dan mempertanyakannya lagi apakah hubungan kita masih pantas dipertahankan? Seorang wanita mana tidak sedih ketika seorang kekasih yang dicinta pergi meninggalkan dengan kata-kata yang bisa dipahami namun rasanya tak mungkin.                                    Kamu tau sayang, kamu adalah yang terbaik bagiku kamu penyemangat hidupku lihatlah aku yang sekarang kini menunggumu aku yang enggan makan aku enggan melakukan aktivitas lainnya. Aku yang setiap harinya ingin tidur selalu memikirkan kenangan kita aku sangat sulit tidur ketika aku terlalu memikirkan keadaanmu. Sampai-sampai aku lupa dengan keadaanku sendiri yang menghabiskan waktuku dengan berbaring ditempat tidur seharian.                                                            Bila dimana sampai waktunua aku mencoba menghubungimu hanya ingin menanyakan kabarmu berharap perbincangan ini akan lama tapi waktu 3menit itu membuatku cukup lega untuk memulihkan kesabaran menunggumu disana yang melakukan baksos bersama teman-teman kampusm                                                         Sayang entahlah mungkin kamu bilang aku labil,childish,cabe,dongo,oon apalah tapi beginilah aku sayang, aku yang ingin tetap bertahan denganmu aku menunggu bersabar menunggu hasil apakah kamu masih ingin bersamaku? Apakah kamu masih mencintaiku? Apakah kita bisa memulainya lagi? Aku akan menunggu walau itu harus 1000 tahun lagi

Rabu, 27 November 2013

terbuang

"Sampah!!" Ucapnya tegas diwajahku

   Seharusnya aku sadar aku tak pantas diperlakukan seperti ini oleh dia, berulang kali dia mengucapkan kata kasar kepadaku entah kenapa aku tak berani untuk melawannya.

"Kamu tau kamu itu melebihi dari sampah!" Tegasnya.

"Maafkan aku" jawabku sambil merangkul kedua tangannya

"Lepaskan" hempasnya "aku tak butuh maafmu" 

"Siapa aku dimatamu?" Tanyaku sedikit tegas

"Sampah!" Jawabnya dengan singkat

"Berarti ku tak penting untukmu" 

"Benar tak penting seharusnya kamu pergi dari kehidupanku"

"Dari dulu aku memang ingin pergi dari kehidupanmu, tapi kamu menghalangi langkahku"

"Itu dulu sekarang beda, kamu seperti sampah bagiku sekarang"

    Diam. Air mataku mulai menetes dan membahasi pipi semakin aku menatap wajahnya semakin tak rela aku meninggalkannya derai air mata kini mengalir entah kenapa perasaan ini semakin menjeritku.

"Seharusnya kamu sadar aku bukan terbaik untukmu" lanjut dia lagi "kamu hanya bisa menangis? Aku menyesal mempunyai pacar sepertimu. Cengeng!" 

"Jika dari awal aku tau endingnya seperti ini aku tak pernah menerima cintamu, kamu menyesal? Baiklah carilah yang lain agar kamu tidak menyesal"

"Baik jika itu maumu aku akan mencari yang lain"

"Itu bukan mauku tapi itu mau kamu, kamu memang lelaki yang selalu mencari kesalahan wanita. Padahal kamu memang salah dari awal"

"Kamu menuduhku? Wanita sampah!"

"Aku tau semua, padahal kamu bermain belakang kamu selingkuh dengan wanita lain tapi apa? Aku tetap kuat, kamu marah aku tetap diam, kamu susah aku tetap disampingmu apakah pengorbananku cukup kurang untukmu? Perlukah ku serahkan raga ini untukmu? Wanita mana yang ingin bertahan dengan lelaki yang sering mengatakannya "SAMPAH"! Aku tak pernah lelah aku tak pernah jenuh karna kamu bagiku semangat hidupku, entah apakah aku yang bodoh masih saja mengharapkanmu padahal kamu enggan untuk bersamaku lagi"

"Lalu mau kamu apa?"

"Putus!" 

"Ini caramu menyakitiku? Kita bina lagi maafkan aku" tatapnya kepadaku

"Maafkan aku setiap memiliki titik kesabaran dan titik lelah, aku sudah muak dengan semua ini aku sudah muak dengan sandiwaramu, kamu pintar berdrama tapi kamu tidak pintar menghadapi karma!" Cetus ku 

"Kenapa kamu menghakimi aku?" 

"Seharusnya kamu sadar aku disini untukmu bukan untuk mendengar caci makimu aku bukan plampiasan untukmu!"

    Aku meninggalkanya aku berlari jauh darinya aku liat dia masih duduk termenung, bagiku sudahlah aku memulai kehidupan baruku menutup kenangan pahit ini biarlah waktu yang menjawab aku yakin ketika kita sudah diambang lelah maka itu hal yang paling tepat untuk mengakhirinya.

Jumat, 11 Oktober 2013

SIAPA LAGI YANG SINGGAH ?

   Pertemuan ini singkat sekali, sejujurnya aku tak menyukai hal seperti ini seperti hal-hal yang biasa tapi ini adalah hal yang dimana bukan sesuatu biasa bagiku. Awalnya kita bertemu hal pertama semua itu biasa saja,pertemuan kita disebuah tempat tongkrongan anak zaman sekarang, ya seperti biasa aku setiap malam sabtu dan malam minggu menghabiskan waktuku untuk berkumpul bareng teman-temanku menghilangkan penat diotakku. Seharusnya aku menyadari pertemuan itu, pertemuan yang akan menjadi sebuah perasaan yang cukup mendalam.

  Setelah seminggu berlalu kita mulai bercerita tentang kehidupan kita, akhirnya hari-hariku yang awalnya menjadi abu-abu kini menjadi berwarna tapi tanpa ku sadari semakin jauh ku melangkah, langkahku semakin serius dan aku kadang merasakan hal yang berbeda waktu itu apa itu disebut CINTA?. Lagi-lagi cinta, dia singgah lagi! tapi kadang aku mengelak ini bukan cinta tapi ini hanya rasa yang biasa saja dan tidak perlu menanggapi terlalu serius tentang hal ini. Ternyata aku salah, siapa sangka dia yang setiap harinya memperhatikan aku, siapa sangka dia yang setiap harinya mengucapkan kata "Selamat Pagi" untukku, ku tak ingin terkecoh dengan perbuatanmu tapi aku kadang memberi harapan penuh kepadamu teman special ku.

   Mungkin hariku tak semendung seperti dulu semenjak ada kamu tapi aku merasa hariku kini mendung lagi saatku tau kamu sudah mempunyai seseorang yang special, siapa sangka? kamu yang masih singgah dihatiku, aku terlalu geer'an saja sikap manismu kepadaku membuatku begitu luluh AH BODOH! seharusnya aku bisa membandingkan semua itu, sudah 3minggu kamu masih menetap dihatiku.

  Lagi-lagi aku harus terkuras penuh untuk memikirkan perasaan ini, aku enggan mengatakan semua ini aku terlalu gengsi, aku terlalu takut karna aku tau kamu tak akan pernah memilihku karna kamu hanya anggapku sebagai TEMAN! YA TEMAN.

kamu yang kini masih singgah dihatiku pergilah ......