Senin, 15 Oktober 2012

Kita akan bersatukan ? ( END )

" katanya tadi nyuruh aku pergi , sekarang menghentikan langkahku. Apa mau mu ? "

Ku liat wajah Gio yang sangat kesal kepadaku " maafkan aku, kamu mau kemana ? aku mau ikut kamu "

" Kita ketaman yah, jelaskan semuanya kepadaku. Apa yang sekarang terjadi padamu sayang "

Aku langsung memegang tangannya merapatkan jari-jari tangannya kejari tanganku, sesering kali kami saling bertatapan wajah. Tak lama ada sebuah mobil yang berhenti dihadapan kami Siapa dia ? Ku liat wajah seseorang yang turun dari mobil aku menundukkan kepalaku lagi-lagi dia datang secara mendadak ku tak kuat mendengarkan cemohan dia terhadapku, ku langsung melepaskan tanganku dari Gio namun Gio menarik memegang kembali tanganku " jangan dilepas , biar mama tau kita mempunyai hubungan yang tidak bisa dipisah " bisiknya. Aku hanya menuruti apa yang dikatakan Gio.

" Ibu " Sapaku dengan lembut selalu berharap dia membalas sapaanku, tapi apa dia malah melototiku dengan serius seolah-olah aku mempunyai salah besar terhadapnya.

" Gio, ngapain kamu disini. pulaaang ! " Kata seorang ibu terhadap anaknya, begitu marahnya dia melihat aku bergandeng tangan dengan Gio. Ku lepaskan lagi tanganku dia tetap menarik tanganku, apa yang sedang dipikirkan Gio.

" Mama tidak mengerti, Aku dan Aisyah saling mencintai "

Terlihat dari raut wajah Mamanya marah besaar saat mendengar ucapaaan yang diutarkan Gio. " Cinta Cinta Cinta tau apa kamu tentang cinta ? "

" Mamakan mengajarkan aku untuk saling mengerti artinya perbedaan, apa ini salah mah ? "

" Salah kamu sangat salah , Mama tidak pernah mengajarkan kamu caranya mencintai orang yang bukan sedejarat dengan kita dan bukan pula seagama dengan kita "

" Tidak mah, aku sangat mencintainyaa. Liat mah ini cincin kita berduaa kami sudah menjalin ikatan mama tidak bisa pisahkan kita "

" Anak macam apa kamu, Gara-gara ini kamu sekarang sudah jadi orang sok tau yaah. Kamu Aisyah seharusnya pergi dari Gio sudah tau kamu dan Gio sangat jauh berbeda kenapa kamu masih bersamanya. Kamu racuni apa anakku ha? " Tangan Mamanya yang menunjuk kewajahku seakan inginku pergi dari sini sudah muak aku cukup sakit aku dimaki-maki seperti ini tapi tangan Gio tetap memegang tanganku sangat erat tak bisa ku melepaskannya, Gio yang tak bisa mendengar seperti itu mencoba melawan.

" sudah mah, Aisyah tidak ada sangkut pautnya mah "

" PULANG IKUT MAMA " betaknya semakin keras

Gio pun melepaskan eratan tangannya, namun ku tarik lagi tangannya. Dia menggelengkan kepalanya itu adalah kode untukku agarku sabar lebih tabah dalam menghadapi semua ini , Gio pun menjauh dari hadapanku sunyi sekarang aku pun pulang menuju rumahku. Aku mencoba message Gio namun tak ada jawaban, ku mencoba lagi calling dia namun nomor tidak aktif apa yang sedang dia lakukan apakah handphonenya dirampas oleh mamanya lagi-lagi ku harus galau.
Sudah 3 hari tak ada kabar dari Gio, biasanya dia digerbang kampus sudah menungguku namun sekarang aku yang menunggu dia digerbang kampus tapi tak ada satu pun batang hidungnya muncul dihadapanku, kemana dia?. Hari ini ku tak niat mengikuti pelajaran dikampus aku pun berniat untuk pergi kerumah Gio aku nekat aku tak takut, ku begitu penasaraan kenapa Gio tak ada kabarnya aku sakit seperti ini terus menerus.
Sesampainya aku kerumah Gio menekan bel rumahnya berkali-kali tak ada seorang pun yang membuka pintu gerbang ini, aku pun mengurungkan niatku. pergilah aku dari rumahnya saat ku ingin pergi ku mendengar suara langkah kaki yang menuju pintu masuk dirumah

" mencari siapa mbaa ? " kata seseorang menghampiri diriku

" saya mencari Gio, apakah Gio ada dirumah ? "

" Mari masuk "

aku terkejut kenapa dia menyuruhku masuk kerumah Gio, aku takut aku mencoba menolaknya namun dia tetap memaksaku terus menerus aku pun terpaksa masuk rumah Gio. Dia menyuruhku duduk disebuah ruang tamu yang sangat besar, ternyata ini rumah Gio memang anak konglongmerat tak sepantarandengan aku hanya seorang anak Ustaz dan Ustazah penghasilan orang tuaku hanya dapat dari mengajar anak-anak SD yang belajar Al - Qur'an. 5 menit kemudian dia turun dari tangga membawa sebuah kotak persegi yang ukuranya sedang, dia memberikan kotak itu untukku

" Ini ambillah, buka saat kamu berada dirumah " katanya sambil memberikan kotak itu.

" apa ini ? aku tak butuh ini, aku butuh Gio buu " jawabku mengelak ku berikan lagi kotak itu ku tinggalkan rumah Gio ku merasa rumah itu sepi tak ada satu orang pun. Tetapi wanita itu tetap mengejarku memanggilku " dee.. deee.. ini kotak untuk kamu dari tuan Gio ". Deg
Berhenti aku melangkahkan kakiku berbalik dan mengambil kotak itu pamit pergi meninggalkannyaa
" Terimakasih buu "

Ku berlekas-lekas untuk pulang kerumah tak sabar ingin membuka apa isi kotak ini, sesampainya aku dirumah ku membuka kotak itu aku kaget melihat fotoku yang bersama dengannya, buku-buku kesukaan kami berdua, gantungan kunci, banyak sekali kenangan yang ada didalam kotak ini. Dan ku melihat ada sebuah surat terselip didalam kotak itu ku buka suratnyaa.

To : Aisyah Ryaatullasa

Dear Aisyah tersayang,
Maafkan aku yang meninggalkanmu tampa pamit, bukan aku tak mesayangimu namun mamaku akan mencelakakanmu jika ku tak ikut dengannya keparis. Aisyah sayang aku sayang cinta kamu kamu jaga baik-baik dirimu kamu harus lulus dengan prestasi yang baik walau sekarang aku tak ada disisimu lagi, kamu harus tetap semangat Aisyah jangan bersedih ku tak suka melihatmu menangis terus menerus, jadikan semua ini sebuah pelajaran. Pelajaran nanti kelak kita akan memilih apakah kita tetap bersatu atau tidak?

Sayang
Jangan pernah kau menganggapku kejam karna aku meninggalkanmu, Ini demi kita berdua Tuhan Allah sedang merundingkan sesuatu untuk kita berdua ada jalan diantar kita berdua celah menuju sebuah kebersamaan kita diajarkan untuk bersabar sayang, aku pasti akan kembali lagi.
Kita akan seperti dulu lagi tak ada lagi yang menghalangi kita tak akan ada lagi perbedaan diantara kita tak ada lagi orang tua yang melarang-larang kita, kita akan hidup bersama sampai kita tua nanti.

Mencintaimu itu seperti Anugrah , Memiliki kamu adalah sebuah tantangan hidup sekarang kita hari ini belajar untuk hidup sendiri dan masing-masing. Aku akan mengirim surat untukmu jangan lupa balas suratku jugaa
Jangan kau bilang hanya kamu yang merasakan semua ini, aku kekasihmu menangis, merintih sakitnya hati ini yang harus meninggalkan wanita mulia sepertimu jaga diri baik-baik karna ku tak bisa menjaga dirimu lagi. Aku disini hanya bisa mendoakanmu untuk keselamatanku dan keselamatan hubungan kita berdua. Biarlah sudah perbedaan kita ini akan menentukan semuanya biarlah semua ini berjalan apa adanya tapi cintaku tak akan pernah hilang Aisyaah.

3 tahun kita akan ku simpan dimemory otakku
sesampainya kita bertemu lagi kita akan bercerita tentang semua itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar