Sabtu, 06 Juli 2013

JANGAN SEBUT AKU GENDUT (lagi) I

    Memang aku mempunyai postur tubuh yang tak memungkinkan, aku dilahirkan memang mempunyai berat bedan melebihi aniak-anak pada usia normalnya itu bagiku. Memiliki tubuh gendut itu tak segalanya indah, aku memang sering dibully, dieejek, dicaci dimaki, aku tak berani memberontak nyaliku memang ciut sangat ciut seperti kerikil batu karang lalu dipecahkan dengan kapak jatuh berkeping-keping seperti itu aku. Aku mencoba untuk diet dan ikut senam sehat tapi apa yang ku dapat? aku tak kurus malah aku sakit dan sempat masuk kerumah sakit, itu membuat orangtuku cukup cemas.

   Aku memang lebih terbiasa dengan ejekan, beranjak dari aku bersekolah disekolah dasar aku adalah murid terbesar dikelas sempat aku tak ingin masuk sekolah karna aku takut mereka membully dan mengejekku, dunia ini memang tak adil bagi ku. Setelah aku beranjak kelas 3 SMA aku mulai sudah terbiasa dengan berbagai ejekan dari teman-temanku, aku adalah seorang sekertaris OSIS disekolah menengah atas  yang memang cukup terkenal, banyak prestasi yang ku dapatkan aku bangga dengan diriku sendiri walaupun bandanku gendut aku tak pernah menyesal dengan setiap keadaan. Semua orang mempunyai kesempatan untuk berkreatifitas.

   Sudah lama aku pendam rasa ini, dimana rasa yang belum ku ungkapkan sama sekali kepada dia. Dia adalah Yuno seseorang yang tak pernah lepas dari pandangan mataku, seseorang yang perfect tak mungkin menjadi seseorang yang bad perfect. Tapi entah kenapa aku tetap memandangi dan berharap menjadi seseorang yang bisa mendampingi hidupnya, setiap kalinya aku selalu mengambil photonya lewat handphone gengamku, mengirimkan surat dibawah laci tempat duduknya, menelpon dia walaupun dia hanya mengucapkan kata "HALLO" itu sudah membuatku lebih cukup dan lebih nyaman terlalu, takut aku mengucapkan semua ini.

   Hari ini dimana ada pemilihan putri pentas seni, aku memang sudah mengajukan diri untuk menjadi putrinya tapi mereka malah mengejekku karna putri cantik tidak boleh berbadan gemuk. Aku hanya diam membisu aku baru sadar aku seorang gadis raksasa. Aku pun pergi menuju ruang tata rias untuk mengambil perlengkapan untuk pertunjukan, tak sengaja aku melihat sebuah kertas yang bertulisan

" jangan pernah bersedih kalau kamu sedih kamu tidak cantik lagi"

  Aku terkesimak aku termenggu siapa dia? aku terus bertanya-tanya, setiap harinya kertas selalu ada dimeja tata rias dengan bersama barang-barangku. Aku mempunyai fans!

bersambung~