Jumat, 04 Januari 2013

4 Istir dan Jiwamu

Seorang saudagar kaya memiliki empat orang istri. Dia sangat mencintai istrinya yang ke-4 dan karena itu memujanya dengan banyak harta serta perlakuan istimewa. Semua yang diberikan pada istrinya ini adalah yang terbaik dan perhatiannya yang utama adalah pada dia saja.

Saudagar ini juga mencintai istrinya yang ke-3, dia sangat bangga padanya dan selalu memamerkan sang istri pada teman-teman dan koleganya. Bahkan, saudagar ini sebenarnya sangat takut istrinya ini bakal lari dengan orang lain sehingga dia selalu memantau dan waspada ketika ada gelagat orang lain mendekati istrinya. Tidak segan cara kotor pun dilakukannya pada orang lain yang mencurigakan.

Istri yang ke-2 juga tidak kalah disayangi si Saudagar. Dia adalah wanita yang baik hati, selalu sabar dan bijak sehingga menjadi wanita kepercayaan Saudagar tersebut. Ketika sedang dalam permasalahan apa pun dia selalu datang pada istrinya ini dan dia selalu bisa membantu Saudagar tersebut keluar dari masalah dengan tegar.

Berikutnya adalah istri pertama. Sebagai istri yang pertama kali dinikahi Saudagar tersebut, wanita inilah yang memberikan banyak kontribusi dalam membangun kekayaan dan bisnis Saudagar tersebut. Di samping itu, urusan rumah tangga tidak pernah dilalaikannya. Namun seperti halnya dalam banyak cerita lain, sang Saudagar tidak mencintai istri ini dan tidak pernah memperhatikannya meskipun dia begitu mencintai dan setia pada Saudagar itu.

Akhirnya, sampailah pada hari di mana Saudagar tersebut sakit keras dan merasa akan meninggal. Dia mulai berpikir, setelah meninggal nanti dia akan sendirian saja. Betapa menyedihkannya! Maka dia memanggil keempat istrinya dan meminta mereka untuk ikut meninggal bersama dia.

Istri ke-4 langsung menolak dengan kasar dan langsung pergi begitu saja.

Istri ke-3 pun menjawab, "Hidup sangat menyenangkan di sini, aku akan menikah dengan orang lain jika kau meninggal!"

Sementara istri ke-2 yang terkenal bijak itu menjawab, "Maaf, aku tidak bisa membantumu kali ini. Aku hanya bisa mendoakan dan sering-sering mengunjungi makam saat kau telah berpulang nanti.

Mendengar itu semua, istri pertamanya langsung mengajukan diri dan berkata, "aku akan pergi bersamamu. Aku akan pergi ke mana pun kamu pergi."

Saudagar itu berpaling melihat istri pertamanya yang nampak kurus kering tak terawat, dan berbisik dengan berat, "seharusnya aku memperhatikanmu dengan lebih baik saat aku masih bisa".

Nilai dari cerita ini bukanlah pengorbanan seseorang yang telah disia-siakan, namun keempat istri ini adalah cerminan dari cara hidup Anda. Istri ke-4 adalah tubuh Anda, yang membuat Anda bingung setengah mati ketika jerawat tidak hilang-hilang dari wajah, atau pun ketika luka besar membekas di tangan, dan Anda menghabiskan berpuluh-puluh juta hanya untuk merawat tubuh. Ketika Anda meninggal, tubuh Anda akan tetap di bumi dan kembali menjadi tanah.

Istri ke-3 adalah status sosial, kekayaan dan pengakuan dunia terhadap Anda. Ketika hidup Anda begitu takut orang lain akan merebutnya dan membuat Anda menjadi orang yang tidak punya apa-apa dan diremehkan oleh orang lain. Namun ketika Anda meninggal, semua hal itu akan beralih pada orang-orang yang masih eksis di dunia.

Istri ke-2 adalah teman-teman dan keluarga. Tidak peduli sedekat apa pun Anda dengan mereka, ketika Anda meninggal yang bisa mereka lakukan hanyalah mengirim doa dan mengenang Anda. Lalu siapakah istri pertama ini?

Istri pertama adalah jiwa Anda. Jiwalah yang membuat Anda bisa melakukan segala hal, namun Anda sering tidak memperhatikannya karena terlalu sibuk dengan merawat tubuh, mengejar prestise dan sibuk bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Rawatlah jiwa Anda dengan asupan rohani, relaksasi dan jangan biarkan diri Anda terperangkap dalam kepenatan dan rasa putus asa. Ingat, jiwa Anda juga butuh dirawat karena hanya jiwalah yang akan menemani ke mana pun Anda pergi. Bahkan ketika Anda berpulang ke surga.