Rabu, 14 November 2012

ku mohon 1 jam saja

 sudah berapa lama kau sering muncul diotakku, bayang-bayangmu masih ada saja dipikiranku.Eyah. Aku tak mau seperti ini, terlalu menusuk keruang-ruang hatiku yang paling dalam sosokmu masih terjaga sangat terjaga aku tak menyangka bisa memikirkanmu secepat ini, akukan lupa dengan dirimu bukan ? aku kira tidak ada.
Secara sembunyi-sembunyi aku mencintaimu sangat rapat aku menyimpan perasaan ini sampai-sampai kamu tak tau. Pertemuan kita yang singkat tatapan mata kita yang belum cukup lama perteman kita yang belum cukup jauh kini aku terbawa perasaan cinta yang menyelimuti relug tubuhku

 Aku tak kuasa menahan inginku ucapkan tapi ku tak bisa bibir ini selalu tertutup untuk berkata cinta, jatungku tak bisa berdetak pelan saat dihadapanmu. Apakah kamu merasakan semua itu? perasaan yang tak pernah kau ketahui. Cinta ini datang begitu cepat sehingga aku lupa caranya berhenti.Aku selalu sembunyikan wajahku dari tatapanmu aku tak kuat seperti ini aku tak bisa bertahan aku juga tak mengerti kenapa semua terjadi begitu cepat.

 Ku mohon satu jam saja pergi dari otakku satu jam saja melupakanmu aku jenuh dengan perasaan ini yang selalu muncul tiba-tiba aku benci ketika aku tak bisa mengungkapkan perasaan ini aku sangat tersiksa ketika aku harus bersandiwara dihadapanmu seakan-akan aku tidak mencintaimu. Perih
Sampai kapan aku seperti ini, aku memang pengecut tak bisa mengungkapkan semuanya, aku pencundang selalu mencari celah-celah untuk menatapmu setiap harinya, aku bersikap idiot setiap kalinya agar mendatapkan perhatianmu. Bodoh

 aku mohon 1 jam saja kamu bergeser dari hatiku otakku
aku mencintaimu aku rindu kamu aku ingin memelukmu begitu lama
memilikimu itulah yang ku inginkan tapi aku tak tau perasaan ini akankah terbalas
jadi aku ingin melupkanmu walau itu satu jam saja tidak lebih

Minggu, 04 November 2012

SEKOTAK NASI DARI MAMA

   Aku memang tak seperti mereka yang mempunyai uang saku banyak dan bisa membeli makanan dikantin aku adalah anak yang berprestasi disekolah ini aku tau sekolah ini adalah sekolah anak-anak konglongmerat karna mendapatkan beasiswa aku bisa masuk kesekolah ini turut bangga aku dengan hasil kerja kerasku selama 11 tahun membahagiakan kedua orang tuaku, setiap kalinya mama ku memberikan bekal nasi untukku setiap jam istirahat sekitar jam 10 aku memang tak punya cukup uang untuk belanja dikantin uang 3000 rupiah hanya cukup untuk minum setiap kalinya aku diejek teman-teman aku karna mama ku yang berpakaian lusuh dan memberikan bekal untukku. Malu

   Jam 10 aku sudah menunggu mamaku untuk memberikan bekal dia datang menunggangi sepeda bututnya yang hampir berkarat dikayuhnya dengan kencang tersenyum dia dihadapanku dan memberikan sekotak nasi lagi lagi tempe , telor dan tahu bekalku hari ini namun ku tetap menerimanya bagiku ini berkah untukku
" makasih yaa mah " kataku sambil mengecup dahinya yang berkerut
" belajar yang rajin yaah mama bangga padamu "
Mama pun pergi dari hadapanku dia tak kenal lelah dia pahlawan untukku. Aku pun bergegas masuk kekelas karna perutku sudah lapar ingin menyantap makanan ini sesampainya aku dikelas lagi lagi ada mereka pasti mereka akan mengejek ku
" oh upik kamu dikasih mamamu lagi yah bekal ? " kata shinta dari pojok kelas. Dia memang selalu menghina-hina aku entah kenapa dia begitu benci denganku. namaku bukan upik, Upik Abu itulah nama olokan ku dikelas mereka menganggap aku seperti babu aku memang tak sekaya mereka tapi setidaknya keluargaku tak pernah bekerja sebagai pembantu tapi setiap Shinta meledekku aku tak menghiraukannya.
" eh, upik abu pasti itu isinya tempe tahukan ? makanan gak bergizi pantesan kurus gitu " sahut teman shinta
Aku mulai duduk dibangku mungkin Shinta kesal dengan sikapku yang tak menangapinya dia pun menghampiriku dan ingin menumpahkan isi makanan namun ku relaaai BRUK makanan itu terjatuh bertapa kesalnya aku dengan Shinta, PLAK satu lemparan tanganku memukul wajahnya Shinta PLAK dua lemparan ku pukul wajahnya. Wajahnya sangat merah dia langsung pergi keluar kelas entahlah aku tak terlalu memikirkanya aku langsung memungut makanan itu kembali aku tak mungkin memakananya lagi dengan berat hati aku membuang makannya.

   Keesokan harinya aku mendapatkan panggilan orangtua karna Shinta mengadu dengan kepala sekolah atas kelakukanku kemaren aku berusaha untuk membujuk kepala sekolah agar tak memangil orang tuaku namun usahaku gagal. Jam 10 pagi aku menunggu ibuku untuk memberikan bekal dia datang aku ingin memberikan surat ini namun berat sekali hatiku ku, ku pun memberikan surat ini dia begitu kaget melihatnya aku hanya tertunduk dihadapanya dia pun memberikan bekalku dan masuk kepintu gerbang untuk memenuhi surat ini memarkirkan sepedanya terlebih dahulu. Malu aku sangat malu waktu dia masuk untuk menemui kepala sekolah dia berpakaian lusuh compang camping aku tetap mengikutinya dibelakang seluruh sekolah tercengang melihatku ini pertama kalinya aku mengajak mamaku masuk kesekolah hampir sebagian anak-anak menertawakan aku, kotak nasi yang ku pegang secepatnya ku buang kebak sampah, ku tarik mamaku untuk cepat pergi namun dia tetap bersih keras untuk menghampiri kepala sekolah.
" mama cepat jangan kesana mereka menertawakan kita coba mama liat " kataku kesal kepada mamaku, ku tak kuat mendengar cemooh mereka yang terlalu mengucilkan aku, apa salahku? karna aku miskin mereka memperlakukan aku seperti ini
" kenapa ren, ini surat untuk mamakan? "
" iya rena tau tapi mama kita ditertawakan, coba liat mama berpakaian seperti ini? setidaknya mama berpakaian yang rapi tidak compang camping seperti ini ". Aku kesal aku tinggalkan mamaku pergi biarlah dia sendiri disana aku tak mau tahu menahu aku sangat malu.

  Jam 10 pagi aku tak menunggu mamaku gara-gara sekotak nasi dan seorang mama yang berpakaian lusuh kesekolah aku jadi barang terkaan terhadap teman-teman disekolah aku dikucilkan seakan-akan aku anak termiskin didunia ini, aku benci semua berkecembuk dihatiku. Aku melihat mamaku berdiri didepan kelasku dengan terpaksa aku menghampirinya " apa lagi mah? aku sudah melarang mama untuk tidak datang kesekolah lagi "
" ini bekal, hari ini kamu tidak ku kasih uang jajankan ? "
" sudahlah rena tahan koq, bawa pulang bekal ini ". Dari kejauhan aku melihat Shinta yang asik memangil teman-temanya untuk berkumpul mepertontonkan aku. Kecewa Malu Marah Kesal Benci
" rena, mama tau mereka sedang asik menertawakan kamu, mereka iri kepada kamu. Orang yang suka mencemooh orang lain adalah orang yang iri kamu seringkan bilang itu kepada mama "
" ini beda lagi mama !! mama cepat pergi rena malu mah " ku pun membuang makanan itu dihadapan mamaku " PERRRRGI " bentakku " jangan lagi memberi bekal untukku untuk kesekian kalinya aku sudah terlalu malu akhir-akhir ini mohon pergi sekarang "
Mama pun pergi dihadapanku ya bagus dia menuruti perkataanku. 1 minggu sudah dia tak memberikan aku bekal lagi aku mulai akrab dengan Shinta padahal dulu aku memang berteman akrab dengan Shinta tapi karna Shinta sering melihat mamaku Shinta begitu enggan lagi berteman denganku.

  Keesokan harinya entah kenapa mamaku memintaku untuk menunggunya jam 10 pagi, aku enggan menuruti permintaannya karna aku tau dia akan memberikan sekotak nasi, tahu , tempe dan telor lagi untukku dan itu benar dia datang aku memandangi dari kejauhan dia berjalan kaki dia tidak menggunakan sepeda dia berpakaian rapi tidak lusuh dia membawa kotak makanan yang baru dia menghampiriku didepan kelas.
" Mamamu ren, dia pasti ingin memberikan bekal lagikan? " ujar Shinta disampingku. Aku menatap mama ku, aku masih kesal tetap kesal dengan dia " Mama ngapain kesini lagi ? " tanyaku
" Ini mama memberikan bekal untukmu "
" tidak usah kataku sudah ku bilang beberapa kali jangan bawa bekal lagi untukku " Aku harus melawan mamaku karna disampingku ada Shinta lagi pula aku tetap kesal dengan dia rasa malu ini tidak bisa diukur dengan apapun.
" Ah, lauknya pasti tempe tahu telor juga ren gak usah diterima " Sahut Shinta. " iyah sin paling-paling lauk itu doang gak enak baget, eh mama harus masak yang enak dong lagi pula mama pakai baju rapi tetap dilihat orang coba mama liat mereka masih menertawakan rena mah, rena malu " aku ambil kotak nasi itu ku tumpahkan isinya. Aku begitu kaget isi makananya bukan sebuah tahu telor ataupun tempe lagi namun ada Ayam yang lumayan besar, Daging dan beserta sayur-sayuran. Mama pun memungut-mungut makanan yang berserakan itu aku takut dilihat begitu banyak orang tak kuat ku manahan ku tarik mamaku agar keluar dari sekolah ini. PUAS aku puas

  Aku pun pulang kerumah aku melihat rumah begitu ramai semakin dekat ku lihat ada bendera hijau didepan rumahku aku berlari kencang ku lihat benar tidak salah lagi
" MAMAAAAAAAAAAAAAAAAA " aku merengkulnya aku memeluknya aku meneteskan air mataku dipelukkannya dia tidak bernafas lagi dia kaku dia tak membalas pelukkanku dia terdiam membisu aku begitu menyesal atas kejadian tadi pagi aku begitu tak kuat sekarang Amarahku Kekesalanku sudah menjadi penyesalan aku benar-benar durhaka. Aku pun berlari kekamar seakan-akan aku tak percaya atas kejadian ini tak segaja aku melihat diatas meja kamarku ada sebuah surat dan sekotak nasi.

          mama tau kamu malu dengan keadaan kita seperti ini tapi malu lagi jika anak mama mati kelaparan disekolah mama tau koq kamu kesal dengan mama karna mama mempermalukan kamu dihadapan teman-temanmu. Tapi apakah kamu berpikir tentang mama ? bertapa kesalnya mama terhadap kelakuan anak mama yang berpestasi tinggi disekolah gara-gara memukul seorang anak? padahal mama malu dihadapan kepala sekolah namun mama cuma diam karna mama tau selama ini mama tidak membahagiakan kamu, dengan Sekotak Nasi inilah mama ingin membahagikan kamu mama kira memberikan anaknya Sekotak Nasi setiap hari akan membuat anakknya semangat belajar, namun mama memang salah mama berusaha tampil rapi didepan kamu dan memberikan lauk pauk yang berbeda bukan tahu telor maupun tempe itu semua adalah permohonan maaf dari mama. Mama sayang Rena, Jika rena membaca surat ini mama mohon Rena jangan kesal dan marah lagi dengan Mama
Rena adalah Anak Mama yang membuat Mama Bangga 

Buat anakku tercinta Rena
Salam Cinta dari Mama

Sabtu, 20 Oktober 2012

Karma ? Ku kira itu BULSIT !

      Aku senang dengan keadaan seperti ini, keadaan yang tak pernah mengenal tentang cinta, Apa itu cinta ? aku pun tidak tau, apa cinta membawa rasa sakit ? ku rasa tidak, apa cinta membawa tangisan ? dan ku rasa tidak. Ku tak pernah kenal air mata, tak pernah kenal rasa sakit hati , tak pernah merasa dirugikan dan dikecewakan indah bukan pasti orang-orang iri melihatku yang tak pernah merasakan semua itu sedangkan mereka sangat begitu terpukul setelah kenal cinta. Apa karna ku tak punya pacar jadi ku tak kenal cinta.BUKAN bahkan aku mempunyai banyak pacar tidak hanya satu atau pun dua maupun tiga melainkan lebih dari itu.PLAYGIRL oh tentu aku lebih suka seperti ini gonta-ganti lelaki aku hanya bisa tertawa diatas penderitaan mereka dan aku bisa mendapatkan seorang lelaki dengan sekejap. Setiap harinya ku dijemput dengan cowo-cowo yang berbeda, entah sampai kapan ku seperti ini aku tak ingin kenal cinta tak ingin sama sekali tak ingin.

   Sesering kali aku terus diingatkan oleh temanku tentang KARMA, tapi ku acuh tak acuh aku tak percaya tentang karma aku tak percaya itu apa dengan menyakiti hati seorang lelaki akan mendapatka karma ? Haloo aku sudah berkali-kali menyakiti lelaki namun tak ada karma datang kapan karma itu datang tunjukan kepadaku aku tak pernah takut. Jika ada sesuatu yang terjadi padaku itu bukan karma melainkan tadkir Tuhan. Tuhan mengatur semuanya jika aku jatuh cinta itu karna kehendak tuhan, Aku sibuk mencari karma sudah beberapa lelaki yang ku sakiti, ku tarik ulur hatinya, ku khianati

   Kadang ku merasa bosan dengan seperti ini, ku tak merasakan apa cinta, tak merasakan tangisan dari lelaki yang sudah berkhianat, aku juga iri dengan mereka yang bisa merasakannya kadang kala ku tak mengerti apa itu pengorbanan, kasih sayang, dan CINTA SEJATI.
Dimana aku mencari semua itu, ku sudah membuka hati tak ada satu pun yang bisa menyentuh hatiku, Apa ini disebut dengan KARMA ? TIDAK.
Karma itu hanya bulsit hanya sebuah kiasan untuk menakuti semua orang agar tidak melakukan hal yang ceroboh. Dimana aku melakukan hal yang bodoh sangat bodoh aku tak menyangka memutuskan semua pacar-pacarku demi mencari cinta, sesaat tiba dimana aku mendapatkan seorang lelaki awalnya aku tak menyukainya namun lama dan lama waktu berjalan. DEG  siapa yang datang ? aku tak mengundang dia untuk datang ? aku tak pernah menjemput dia untuk tiba dihatiku. Beginikah cinta datang secara tiba-tiba dimana aku telah menyia-yiakan lelaki terakhirku ku kira aku akan mudah mendapatkan cinta lagi ternyata. tidaak !

  Kemana dia, sakit hatikah dia? kenapa aku begitu mencari-cari dirinya? terlalu istimewa caranya memperlakukan aku, dia pergi disaat ku benar-benar butuh. Ini cinta pertamaku , jatuh cinta pertamaku dengan seseorang yang bisa membuatku luluh, sudah berapa hari ku masih mencari dia dimana ? tak ada lagi dia, dia memang sudah pergi karna perlakuanku. INIKAH KARMA ? YA
Bukankah ini takdir ? Apa bedanya KARMA dan TAKDIR ? Inikah KARMA ? sakit sekali sangat sakit, sampai kapan karma ini mengerogoti kehidupanku, membuang-buang air matakku, sakit hatiku tak terkira. INI KARMA BENAR-BENAR KARMA !

  

Senin, 15 Oktober 2012

Kita akan bersatukan ? ( END )

" katanya tadi nyuruh aku pergi , sekarang menghentikan langkahku. Apa mau mu ? "

Ku liat wajah Gio yang sangat kesal kepadaku " maafkan aku, kamu mau kemana ? aku mau ikut kamu "

" Kita ketaman yah, jelaskan semuanya kepadaku. Apa yang sekarang terjadi padamu sayang "

Aku langsung memegang tangannya merapatkan jari-jari tangannya kejari tanganku, sesering kali kami saling bertatapan wajah. Tak lama ada sebuah mobil yang berhenti dihadapan kami Siapa dia ? Ku liat wajah seseorang yang turun dari mobil aku menundukkan kepalaku lagi-lagi dia datang secara mendadak ku tak kuat mendengarkan cemohan dia terhadapku, ku langsung melepaskan tanganku dari Gio namun Gio menarik memegang kembali tanganku " jangan dilepas , biar mama tau kita mempunyai hubungan yang tidak bisa dipisah " bisiknya. Aku hanya menuruti apa yang dikatakan Gio.

" Ibu " Sapaku dengan lembut selalu berharap dia membalas sapaanku, tapi apa dia malah melototiku dengan serius seolah-olah aku mempunyai salah besar terhadapnya.

" Gio, ngapain kamu disini. pulaaang ! " Kata seorang ibu terhadap anaknya, begitu marahnya dia melihat aku bergandeng tangan dengan Gio. Ku lepaskan lagi tanganku dia tetap menarik tanganku, apa yang sedang dipikirkan Gio.

" Mama tidak mengerti, Aku dan Aisyah saling mencintai "

Terlihat dari raut wajah Mamanya marah besaar saat mendengar ucapaaan yang diutarkan Gio. " Cinta Cinta Cinta tau apa kamu tentang cinta ? "

" Mamakan mengajarkan aku untuk saling mengerti artinya perbedaan, apa ini salah mah ? "

" Salah kamu sangat salah , Mama tidak pernah mengajarkan kamu caranya mencintai orang yang bukan sedejarat dengan kita dan bukan pula seagama dengan kita "

" Tidak mah, aku sangat mencintainyaa. Liat mah ini cincin kita berduaa kami sudah menjalin ikatan mama tidak bisa pisahkan kita "

" Anak macam apa kamu, Gara-gara ini kamu sekarang sudah jadi orang sok tau yaah. Kamu Aisyah seharusnya pergi dari Gio sudah tau kamu dan Gio sangat jauh berbeda kenapa kamu masih bersamanya. Kamu racuni apa anakku ha? " Tangan Mamanya yang menunjuk kewajahku seakan inginku pergi dari sini sudah muak aku cukup sakit aku dimaki-maki seperti ini tapi tangan Gio tetap memegang tanganku sangat erat tak bisa ku melepaskannya, Gio yang tak bisa mendengar seperti itu mencoba melawan.

" sudah mah, Aisyah tidak ada sangkut pautnya mah "

" PULANG IKUT MAMA " betaknya semakin keras

Gio pun melepaskan eratan tangannya, namun ku tarik lagi tangannya. Dia menggelengkan kepalanya itu adalah kode untukku agarku sabar lebih tabah dalam menghadapi semua ini , Gio pun menjauh dari hadapanku sunyi sekarang aku pun pulang menuju rumahku. Aku mencoba message Gio namun tak ada jawaban, ku mencoba lagi calling dia namun nomor tidak aktif apa yang sedang dia lakukan apakah handphonenya dirampas oleh mamanya lagi-lagi ku harus galau.
Sudah 3 hari tak ada kabar dari Gio, biasanya dia digerbang kampus sudah menungguku namun sekarang aku yang menunggu dia digerbang kampus tapi tak ada satu pun batang hidungnya muncul dihadapanku, kemana dia?. Hari ini ku tak niat mengikuti pelajaran dikampus aku pun berniat untuk pergi kerumah Gio aku nekat aku tak takut, ku begitu penasaraan kenapa Gio tak ada kabarnya aku sakit seperti ini terus menerus.
Sesampainya aku kerumah Gio menekan bel rumahnya berkali-kali tak ada seorang pun yang membuka pintu gerbang ini, aku pun mengurungkan niatku. pergilah aku dari rumahnya saat ku ingin pergi ku mendengar suara langkah kaki yang menuju pintu masuk dirumah

" mencari siapa mbaa ? " kata seseorang menghampiri diriku

" saya mencari Gio, apakah Gio ada dirumah ? "

" Mari masuk "

aku terkejut kenapa dia menyuruhku masuk kerumah Gio, aku takut aku mencoba menolaknya namun dia tetap memaksaku terus menerus aku pun terpaksa masuk rumah Gio. Dia menyuruhku duduk disebuah ruang tamu yang sangat besar, ternyata ini rumah Gio memang anak konglongmerat tak sepantarandengan aku hanya seorang anak Ustaz dan Ustazah penghasilan orang tuaku hanya dapat dari mengajar anak-anak SD yang belajar Al - Qur'an. 5 menit kemudian dia turun dari tangga membawa sebuah kotak persegi yang ukuranya sedang, dia memberikan kotak itu untukku

" Ini ambillah, buka saat kamu berada dirumah " katanya sambil memberikan kotak itu.

" apa ini ? aku tak butuh ini, aku butuh Gio buu " jawabku mengelak ku berikan lagi kotak itu ku tinggalkan rumah Gio ku merasa rumah itu sepi tak ada satu orang pun. Tetapi wanita itu tetap mengejarku memanggilku " dee.. deee.. ini kotak untuk kamu dari tuan Gio ". Deg
Berhenti aku melangkahkan kakiku berbalik dan mengambil kotak itu pamit pergi meninggalkannyaa
" Terimakasih buu "

Ku berlekas-lekas untuk pulang kerumah tak sabar ingin membuka apa isi kotak ini, sesampainya aku dirumah ku membuka kotak itu aku kaget melihat fotoku yang bersama dengannya, buku-buku kesukaan kami berdua, gantungan kunci, banyak sekali kenangan yang ada didalam kotak ini. Dan ku melihat ada sebuah surat terselip didalam kotak itu ku buka suratnyaa.

To : Aisyah Ryaatullasa

Dear Aisyah tersayang,
Maafkan aku yang meninggalkanmu tampa pamit, bukan aku tak mesayangimu namun mamaku akan mencelakakanmu jika ku tak ikut dengannya keparis. Aisyah sayang aku sayang cinta kamu kamu jaga baik-baik dirimu kamu harus lulus dengan prestasi yang baik walau sekarang aku tak ada disisimu lagi, kamu harus tetap semangat Aisyah jangan bersedih ku tak suka melihatmu menangis terus menerus, jadikan semua ini sebuah pelajaran. Pelajaran nanti kelak kita akan memilih apakah kita tetap bersatu atau tidak?

Sayang
Jangan pernah kau menganggapku kejam karna aku meninggalkanmu, Ini demi kita berdua Tuhan Allah sedang merundingkan sesuatu untuk kita berdua ada jalan diantar kita berdua celah menuju sebuah kebersamaan kita diajarkan untuk bersabar sayang, aku pasti akan kembali lagi.
Kita akan seperti dulu lagi tak ada lagi yang menghalangi kita tak akan ada lagi perbedaan diantara kita tak ada lagi orang tua yang melarang-larang kita, kita akan hidup bersama sampai kita tua nanti.

Mencintaimu itu seperti Anugrah , Memiliki kamu adalah sebuah tantangan hidup sekarang kita hari ini belajar untuk hidup sendiri dan masing-masing. Aku akan mengirim surat untukmu jangan lupa balas suratku jugaa
Jangan kau bilang hanya kamu yang merasakan semua ini, aku kekasihmu menangis, merintih sakitnya hati ini yang harus meninggalkan wanita mulia sepertimu jaga diri baik-baik karna ku tak bisa menjaga dirimu lagi. Aku disini hanya bisa mendoakanmu untuk keselamatanku dan keselamatan hubungan kita berdua. Biarlah sudah perbedaan kita ini akan menentukan semuanya biarlah semua ini berjalan apa adanya tapi cintaku tak akan pernah hilang Aisyaah.

3 tahun kita akan ku simpan dimemory otakku
sesampainya kita bertemu lagi kita akan bercerita tentang semua itu

Sabtu, 13 Oktober 2012

Kita akan bersatukan ?

  Sudah 3 tahun aku merajut cinta kasih bersama dia , sakit , pedih, senang , suka dan dukanya kami berjalan hingga dimana kami harus mempertimbangkan lagi dengan hubungan ini apa hubungan ini akan dipertahankan atau tidak ? Memang sangat sakit untuk hal ini kita berdua ditentang oleh Tuhan kita begitu juga orangtua kita tapi aku tetap mempertahankan kokoh hubungan ini karna perbedaan ini yang membuat kita bertahan cukup lama. Aku yakin setiap doakan pasti Tuhan merencanakan sesuatu untukku yang belum waktunya Tuhan berikan kepadaku, Aku melihat dia dari celah-celah jendela Gereja melipatkan kedua tanganya dia begitu khusu berinteraksi dengan Penciptanya apa yang sedang dia bicarakan sekarang aau doaku sangat penasaran setiap minggu ku harus menunggu dia seperti ini ku yang ingin tau apa yang dia doakan apakah dia membaca ayat-ayat seperti aku, aku pun tidak tau. 20 menit berlalu dia keluar dari Gereja tersebut.

" apa yang kau lakukan dengan Tuhanmu ? " tanyaku kepada dia dengan wajahku penasaran dia hanya tertawa  kecil dihadapanku, ku sedikit kesal kenapa dia menertawakanku ku bentak dia " Kenapa kau tertawa apakah pertanyaanku lucu ? "

" begitu saja kau marah denganku " jawabnya memegang rambutku dengan tangan kanannya

" apa yang kau doakan tadi " tanyaku lagi

" kamu penggen tau ? "

" iyaaah, coba kamu katakan "

" aku berdoa agar kita tetap bersama untuk selamanya walaupun kita banyak berbeda ". HENING " kenapa kamu diam sayang ? apakah doaku salah ? "

Aku hanya mengelengkan kepalaku, ku tatap wajahnya dengan penuh kepastiaan " tidak, apakah kamu setiap minggu kesini mendoakan seperti itu terus ? " tanyaku semakin serius

" kenapa tidak, aku kesini selalu berdoa untuk kita agar suatu saat nanti kita bisa bersatu, kita sedang diuji sayang "

" alhamdulillaah "

" kenapa ? "

" aku bersyukur, karna bukan cuma aku saja yang mendoakan hubungan ini tapi kamu juga "

Dia mencoba memelukku dengan erat tubuhnya yang hangat membuat pikiranku plong, ku selalu berpikir ingin mengajak dia untuk memasuki agamaku namun dia sudah yakin dengan agamanya dan aku pun yakin dengan agamaku. Pengucapan pencipta kami sudah berbeda cara berdoa pun berbeda apakah ini bisa bersatu untuk selamanya. Nama kekasihku adalah Gio, dia penyemangat hidupku setiap harinya ku selalu mengisikan waktu-waktuku bersamanya karna kami berdua satu kampus mengambil jurustan yang sama, sepulang dari Gereja Gio selalu mengajakku makan bersama kami tak pernah bosan-bosannya saling bertemu denganya, karna tanpanya mungkin ku tak bisa hidup.

" Abis dari mana Aisyah ?" tanya mamaku yang duduk didekat jendela sambil memegang sebuah tasbih ditanganya. Mamaku adalah seorang Ustahzah dia melarangku berpacaran dengan Gio dia memang tau hubunganku dengan Gio.

" tadi abis makan-makan dengan teman mah " jawabku bohong, setiap kalinya ku harus berbohong dengan mamaku sendiri akal ku memang pendek, ku ingin jujur aku takut.

" Bohong dosa Aisyah,ingat itu pesan mama.Kamu gak bersama Giokan ? "

" gak koq mah, beneran deh "

" ingat Aisyah, dia orang berbeda dengan kita dia seorang yang berbeda dengan kita, cara makannya berbeda, cara bedoanya berbeda dan banyak lagi. Kamu tak takut nanti dilaknat Allah jika kamu berhubungan dengan dia apa lagi kamu berpacaran dengan dia Aisyah, mama tak melarang kamu tapi kamu harus tau ada batas-batasanya "

" Aisyah tau yang mana terbaik untuk Aisyah tapi kenapa mah, Aisyah dan Gio harus seperti ini ? Cuma karna kami beda keyakinan kami tidak boleh bersatu ? "

" Mama ingin kamu terbaik Aisyah, Kita umat muslim dilarang untuk berpacaran dengan orang yang bukan dengan seagama dengan kita. Al-Kitab dia pun mungkin seperti itu juga mengatakan kamu harus tau itu Aisyah "

Aku tak tahan mendengar perkataan Mamaku, aku pun berlari keluar dari rumah menuju sebuah mesjid yang tak jauh dari rumahku. Aku mengambil air wudhu , aku memasang mungkena kekepalaku , saatnya berinteraksi dengan penciptaku memohon petunjuk kepadanya.

" Assalamuallaikum warahmatullah, Assalamuallaikum warrahmatullah"

  Tak ku sangga Gio sedang berdiri diluar Mesjid memandangiku aku yang mulai membaca ayat-ayat menghela nafas demi nafas mencari sebuah jawaban demi jawaban yang selama ini ku cari-cari tak kunjung datang juga aku lelah ku ingin menjalani lebih serius dengan dia tapi apalah daya lagi-lagi perbedaan yang menghalangi belum lagi masalah orangtua kami berdua yang belum tentu merestui hubungan kami. Aku pun keluar menghampiri Gio " Cukup lama kau berada disini sayang ? " aku menundukan kepalaku agar Gio tak melihat mataku yang bengkak akibat menangis.

" Lumayaan, kamu ada masalah ? "

" tidak adaa "

" Aku merasakannya Aisyah, kita mempunyai cymistri yang cukup kuat kamu sedih entah kenapa hatiku ikut bersedih "

" Sudahlah , aku tak ingin mendengarkan seperti itu lagi. Tolong pergilah ku ingin sendiri dulu "

" Kamu ada masalah apa ? kamu tak seperti biasanya kali ini ? "

" PERRGI " bentakku

" Baik kalau itu yang kamu mau "

Aku menangis menjadi-jadi melihat dia meninggalkanku, ku mencoba mengejarnya " Gio tunggu aku " Dia berhenti melangkahkan kakinya

                   Bersambung ...

Kamis, 11 Oktober 2012

Pertemuan Singkat III LAST


“ hah ? kenapa kamu? Begitu heraan sekali “

“ ini seperti disinetron saja, begitu aneh sekali. Kejadian kita seperti disekanario langsung deh “

“ mulai ngomong ngaco deh, kamu harus tau semua itu tuhan yang mengatur “

Aku hanya menundukkan kepalaku berangan-angan agar dia tidak pergi jauh-jauh lagi karna aku tak sanggup menahan rasa rindu ini, setelah ku pikir-pikir ternyata dia sudah memandangi ku sangat lama mungkin ini hal yang tak disegaja. Kami hanya duduk dan diam berdua binggung ingin berbicara apa seperti ini ku merasakan kebahagian duduk bersama orang yang ku suka sejak dulu. Dari kejauhan ku melihat teman-temanku melambaikan tangan kearahku, itu sebuah kode agar ku kesana menghampiri teman-temanku “ hmm aku mau pergi samperin teman-temanku dulu yaa “

“ kapan lagi kita bertemu ? “

“ ku juga tak tau kapan kita bertemu lagi “

“ besok malam bagaimana, ditempat ini jam 8. Apakah kamu mau ? “

“ dengan senang hati “

Aku pun meninggalkan dia serasa tak ingin lepas tapi aku akan menanti hari besok bertemu dengan dia lagi, ku menenggok sedikit kearahnya dia masih memandangiku bertapa bahagianya aku semakin ku mejauh semakin dia hilang dari penglihatanku karna tetutup orang-orang yang disekitarnya. Aku pun tak pernah tau siapa namanya tak pernah terpikir olehku untuk mengenal namanya tapi bagiku itu tak penting, besok adalah hariku untuk bertemu dengan pujaan hati.

Keesokan harinyaaa ...
Sudah ku liat dari tadi dijamku waktu sudah pass menunjukan jam 8 malam tapi tak ada sesosok dia pun datang, tak bosannya aku tetap menunggu dia ku liat lagi jam menujukan 8.20 sudah 10 menit aku menunggu dia tapi tak ada satu pun dia datang aku tak akan pulang aku akan tetap menunggu dia sampai dia datang. Tak kerasa waktu sudah menunjukan jam 9 malam aku tetap teguh menunggu dia sampai dia datang, dalam benakku kini ku sedang dipermainkan aku sangat lelah menunggu dia tapi ku tak boleh menyerah begitu saja. Handphoneku berdering ku liat nomor asing yang masuk nomor ini tak ada namanya namunku coba menganggkat telponnya

" halloooo ni sapa? "

" aku berdiri disebrangmu loh, "

" kammuuu, kesini ngapain disitu ? kita janjian disinikan "

" iyaa aku akan menghampirimu "

Dia menuju kearahku menatapku dengan senyumannya yang indah, membuatku ini seakan-akan mimpi ini hariku ini hari adalah milikku mungkin semua orang yang tau kisah ini akan merasa iri denganku begitu indahnya dia membawa bunga menghampiriku. Pandangan dia tetap lurus kearahku dia tak melirik kearah kanan dan kirinya rasa bahagia itu hilang dia tergeletak ditengah jalan kota semua orang mulai mendatanginya. Aku lekas-lekas berlari menuju arahnya disampingnya ku berduduk memegang tangannya wajahnya yang penuh dengan luka, aku hapus luka itu dengan bajuku ku tetap memegang erat tanganya diap tak berucap satu kata pun kepadaku dia menatapku sambil memasang wajah senyum denganku, dia sangat tegar. Orang-orang membodong dia kesebuah ambulan yang sudah menjemput aku tetap berada disampingnya aku begitu gugup semua hal-hal negative kuenyaahkan dikepalaku. Dia siyuman dia berkata " maafkan aku, kamu pasti menungguku terlalu lama bukan ? "

" iyaah tak apa, kamu jangan banyak bicara bentar lagi akan sampai dirumah sakit, nanti dirumah sakit aja yah, kamu harus diam begitu banyak darah keluar dibagian kepalamu ku tak mau kamu kenapa-kenapa jangan tinggalkan aku "

" kamu benar tak apa-apa ? aku sudah tau dari dulu nomer handphonemu tapi ku begitu takut untuk mengenalmu, aku takut berharap lebih darimu, maafkan aku.Aku sudah dari tadi menunggumu sebelum kamu datang "

" kamu jangan banyak bicara, sudah-sudah "

" nama ku Ken, kamu pasti tidak tau namaku. Kamu tersenyum dong, kenapa menangis ? aku saja dengan kondisi seperti ini tersenyum denganmu "

" iyaah , aku akan tersenyum seperti ini kan ? aku menangis karna terharu dengan ucapanmu "

" bolehkah aku bersandar ditubuhmu dan memelukmu "

" kenapa tidak ayoo sini ku bantu untuk bangun "

Ku sandarkan dia dibahuku, darahnya berceceran ditubuhku ku tak peduli aku mulai memeluk dia, dia membalas pelukkanku aku.

" ku sangat mencintaimu " bisik dia ditelingaku

" aku juga mencintaimu "

" aku ingin tidur dipelukkanmu "

" iyaah silahkan, nanti ku bangunkan jika sudah sampai yah kamu baik-baik sajakan ? "

" aku baik-baik saja, jangan khawatir jaga dirimu sayang "

" iyaah sayang hehe "

Dia tak membalas lagi, dia tertidur lelap dipundakku dan aku rasa setelah kejadian ini aku akan bahagia  bersamanya sangat bahagia, ku memegang tanganya yang begitu dingin mataku melotot setelahku rasakan kenapa jantungnya tak berdetak, kenapa nafasnya berhenti tersendat-sendat aku menangis menjadi-jadi saatku liat dia telah pergi dipelukkanku. Begitu cepatkah apa dosaku kenapa dia yang ku sayang harus pergi aku tak mau aku tak mau ini mimpi bagiku, kenapa kau pergi hari ini kau ucapkan cinta, hari ini kau ucapkan sayang dan hari ini juga ingin kita mulai hari yang bahagia untuk berdua tapi semuanya hilang setjenak begitu kejam dunia kepadaku begitu sakit hatiku aku memeluk dia erat dan sangat erat ku tak perduli dia sudah tiada. Dokter dan perawat mencoba meleraikan aku dengan dia, aku semakin menjadi-jadi semakin tak iklas aku baru bertemu baru mengenal dia kenapa dia tinggalkan aku. Pertemuan ini begitu singkat hingga singkatnya pertemuan ini membuat orang yang ku cinta terpaksa pergi meninggalkan aku .

Senin, 08 Oktober 2012

Pertemuan Singkat II

Minggu , 23-09-2012

    Minggu lagi minggu lagi begitu cepat hari berlalu, tapi ku merasa pikiranku semakin lambat saja yang ku pikirkan hanyalah sesosok dia satu minggu ku tak bertemu dengan dirinya apakah seterusnya aku tak akan lagi bertemu dengannya. Dia adalah bayangan bukan manusia sempat sesak dihati namun aku sering kali mensibukkan diriku namun sesibuknya aku dia tetap saja berada didalam pikirkanku. Minggu biasanya teman-temanku mengajakku untuk pergi jalan-jalan pagi.Benar sekali minggu pagi ini ada acara seminar ditaman kota. Begitu ramai taman kota dipenuhi beribu-ribu macam orang ku lihat disana pamerannya ku tak sabar ingin melihat karya tangan beberapa soufenir, pernak pernik , perhiasan pun juga ada. PRAAAAK bunyi tumpahan gelas yang membasahi bajuku.

" dingin .. dingin ... dingin .. aduh " teriakku sambil menyapu bajuku dipunggung belakang

" maaf yaah aduh "

" jangan pegang-pegang badanku lepaskan "

" aku hanya ingin membantumuu "

    Ku lirik wajahnya, DEG dia astaga benar-benar dia apa ini sebuah mimpi apa ini mimpi wajahku setengah panik saat melihatnya

" kamu waktu itukan "

Aku langsung terkejut dia berkata seperti itu menghancurkan lamunanku saja " iyaah , kamu masih ingat aku juga yah "

" iyalah, eh kita duduk disana. Baju kamu basah gara-gara aku yah "

" Kelihatannya, aku jadi malu. Baju yang ku kenakan terlalu tipis jadi pundak belakangku .. "

" dan ku rasa itu membuatmu malu, ywdah kalau begitu mau kamu pakai jaketku "

" jangaan .. ini punya kamu bagaimana juga ku mengembalikannya aku juga baru kenal sama kamu "

" baru kenal ? serius baru kenal ? "

berhentiku sejenak berpikir sambil menatap wajahnya yang amat serius, aku benar-benar menyukainya sejak pertemuan sebuah pertemuan study dan sebuah lomba disekolah namun seringku pendam semua ini karna ku tau kau hanya khayalanku namun tapi kau seperti nyata sekarang, kau yang didepanku ini rasanya inginku peluk dan memohon untuk jangan pergi karna begitu sulit untuk menemukanmu.

" eeeee ... " jawabku mulai meragu sedikit canggung

" kenapa kamu ? aku sudah lama memandangimu "

" hah "


       Bersambung ...