Minggu, 21 April 2013

Mempertahankan

     Sekarang apa yang ku pertahankan apa yang aku perjuangakan adalah sebuah beban dalam masalah kehidupanku entah sampaikan kapan ku akan memperjuangkan kisahku dengan dirimu apakah kisah kita akan berakhir dengan baik atau buruk? aku belum sempat memikirkannya yang ku pikirkan hanyalah bagaimana cara mempertahankanmu

      Mungkin aku terlalu egois, Ya benar apa katamu aku memang wanita egois yang mau menang sendiri aku sadar akan sifatku aku tau perlakuanmu yang selalu melarang-larangku dengan aturan-aturan yang bertolak belakang dengan sisi kebiasaanku. Tapi dengan keiklasan hati aku selalu mengikuti alur apa yang kamu mau apa yang telah aku lakukan apakah itu masih salah dimatamu? aku benar-benar tak mengerti.t

    Bermula rasa ini adalah rasa kagum tapi semakin lama rasa ini berubah menjadi rasa sayang dan seiring dengan waktu rasa ini berubah menjadi rasa cinta ku mulai terbius dengan keindahan cerita cinta kita, setelah kita berjalan cukup lama kenapa ada hal yang membuat aku bisa menangis ketika kita mulai saling menyalahkan satu sama lain padahal kita sama-sama saling mencintai apa salahnya aku? apa salahnya kamu? aku tak suka cerita ini cerita yang selalu menguras air mataku yang membuat remuk seluruh isi didalam rongga-rongga jiwaku.

  Kenapa didalam arti cinta harus ada pertengkaran? Kenapa tak selamanya cinta selalu mengoreskan lengkungan senyuman. Siapa yang perlu ku salahkan? mungkin aku yang salah, kamu memang benar jangan pernah salahkan cinta karna cinta tak pernah tau apa-apa cinta hanyalah seorang yang datang untuk kita jika dia tak bisa bertahan maka dia menjauh, kamu benar lagi Ya kamu selalu benar aku memang egois selalu egois, mungkin sifatku yang kekanak-kanakan maupun terlalu cuek dengan dirimu bukan bearti aku tak mencintaimu. Setiap kalinya kita bertengkar aku selalu ingin menang padahal itu semua kesalahanku

    Setiap hal yang ku lakukan untukkmu tak pernah ingin ku mengutarkan kepadamu aku lebih suka memendamnya dan rasa ini pun ku lebih suka memendamnya aku tak ingin kau terlalu tau bertapa besar rasa ini, Padahal kamu memang berhak tau tapi aku tak menginginkannya karna aku yakin setiap apa yang ku lakukan untukmu itu adalah wujud besarnya rasa sayang ku ini tapi kamu tak pernah peka, karna ketidak pekaan kamu aku selalu belajar berjuang dan mempertahankanmu

     Karna aku yakin setiap dibalik kisah seseorang akan ada makna tersendiri apa bila yang dilakukan itu bermakna kebaikan maka hasilnya akan baik pula apabila bermakna keburukan maka yang akan datang keburukan juga.
     

Sabtu, 13 April 2013

Cinta Mengapa Tak Harus Memiliki

Masih di siang yang sama, dan aku harus menunggu bis yang akan membawaku pulang ke rumah agar tak terlalu larut sesampainya nanti. Kulihat bis yang biasa membawaku, berjalan perlahan seperti muatannya telah keberatan. "Ahhh... harus berdiri lagi deh," batinku. Aku menjejakkan kaki ke dalam bis dan memang seperti sudah tak ada tempat duduk manis di sana.
Aku memaksakan diri masuk ke arah tengah, berharap masih ada bangku kosong yang menyisip di sana. Hasilnya nihil. Tetapi aku masih bisa lebih tenang karena perjalananku dua kali lebih jauh dari biasanya hari ini.
"Duduk di sini aja non, aku udah deket kok," sapa seorang pria yang tengah duduk satu baris dari bangku tempatku berdiri. Karena kaki sudah pegal, dengan tanpa sungkan akupun beranjak duduk di bangkunya. Menikmati kursi tersebut aku tak sadar bahwa penumpang sudah semakin sepi dan pria yang tadi memberikanku kursinya masih berdiri di sana. Aku mulai memperhatikannya. Baik juga dia memberiku kursi ini sekalipun dia juga masih harus menempuh jarak jauh.
Beberapa menit kemudian, bangku di sebelahku kosong. Aku bergeser. Dan ia duduk di sebelahku.
"Aryo," ia menyodorkan tangan dengan ramah. "Elin." Aku balik menyodorkan tangan, dan di situlah awal perkenalanku dengan Aryo.
***
Sudah 4 bulan ini hatiku diliputi bunga-bunga. Aku semakin bersemangat, tak peduli jalanan macet, pekerjaan berat, atau masalah di kantor, semua terasa baik-baik saja sejak kehadiran Aryo.
Belakangan ini ia selalu menjemputku, kami akan pergi sekedar makan dan ngobrol terlebih dahulu sebelum menjalani rute bis kami.
Sekalipun tubuh kelelahan, setidaknya aku senang dan cukup puas bisa selalu berlama-lama dengannya. Rasanya seisi hariku dipenuhi dengan namanya, dengan keceriaan, kelembutan, keromantisan serta pengetahuannya yang luas itu. Ia hampir selalu membuatku terkesima karena ia tahu banyak hal.
Singkat kata, ia merebut hatiku.
Dalam hanya 4 bulan saja, hatiku terkait terlalu erat. Aku enggan melepaskan, dan tak ingin melepaskannya. Aku berharap hubungan kami ini segera berlanjut ke arah yang lebih serius.
"Ar, ibuku bertanya-tanya tentang kamu lho. Dia ingin bertemu kamu, karena tak puas mendengarkan cerita dariku,"
"Hmm... ok. Nanti kita atur ketemuan dengan ibumu ya, sayang." Aryo terlihat tenang dan seperti yakin jalan yang akan kami tempuh ke depannya. Itulah sebabnya aku tak pernah khawatir dan curiga apa-apa terhadapnya.
Dan mungkin harapanku terlalu tinggi. Aku terlalu naif saat berhadapan dengan cinta. Hingga aku harus bertemu luka.
***
Sudah seminggu ini Aryo bilang sedang sibuk. Aku jadi lebih sering pulang sendiri. Komunikasi juga agak sedikit sulit, dan hatiku mulai bertanya-tanya. Ada apa dengannya ya?
Hari itu aku tak ingin langsung pulang. Walaupun aku tahu akan tiba di rumah larut malam jika tak bergegas mencari bis. Apalagi tak ada Aryo yang menemaniku. Ah, tak apa. Toh biasanya aku juga seorang diri.
Menikmati secangkir hot chocolate dan pancake rumahan buatan sebuah cafe kecil di sudut jalan, akupun puas. Aku merasa lebih tenang dan dapat berpikir jernih. Aku akan pulang, beristirahat dan berharap Aryo akan menghubungiku keesokan harinya.
Dan sesaat setelah aku hendak menjejakkan kaki keluar, aku terdiam. Aku melihat sesosok pria yang kukenal beberapa lama ini. Aryo. Ia menggandeng tangan seorang wanita yang anggun masuk ke dalam mobil. Dengan membawa kantungan plastik belanjaan yang cukup banyak jumlahnya. Sedang apa ya dia?
Tak ingin membuatnya terkejut, aku memutuskan menahan diri dan bertanya via telepon sesampainya aku di rumah nanti.
"Ar, kamu kenapa sih susah dihubungi akhir-akhir ini?" tanyaku menahan emosi, karena aku tak ingin ia menganggapku terlalu cemburu atau mengekang.
"Aku sedang sibuk saja sih belakangan ini, maaf ya," katanya.
"Hmmm... kalau memang banyak yang harus kamu kerjakan dan kamu merasa keberatan, aku mau lho ngebantu kamu,"
"Nggak perlu Lin. Untuk urusan kali ini, kayaknya aku nggak bisa melibatkan kamu," suaranya mulai bergetar. Akupun curiga, dan merasa was-was, ada apa sih ini?
Belum sempat aku bertanya, Aryo sudah mengambil suara dulu.
"Lin, aku boleh bertemu kamu? Aku tahu ini sudah malam. Tapi aku pengen banget peluk kamu," kata-kata Aryo spontan membuatku senang. Aku sendiri tak tega dengan suaranya, ia terlihat sedang membutuhkan aku saat ini.
"Iya, aku akan ijin ibu. Dia pasti mengerti kalau memang ada yang penting."
"Tidak. Aku tidak akan lama kok, aku akan segera sampai di rumahmu 30 menit lagi. Aku janji, nggak akan lama." Teleponpun ditutup dan aku dengan cemas menunggu kedatangan Aryo pertama kali ke rumahku.
***
"Aku udah di depan." Demikian bunyi SMSnya. Segera aku berlari ke depan dengan membawa jaket lengkap dengan tas slempangku. Aku tak yakin Aryo akan masuk, sehingga aku bersiap membawa perlengkapan pergi.
"Kita nggak usah ke mana-mana Lin, di sini aja. Nggak lama kok. Nggak enak udah terlalu malem." Aku mengangguk. Dan tiba-tiba ia meraihku, memelukku dalam-dalam dan erat. Tubuhnya kurasakan bergetar, mungkin dia menangis. Aku hanya membalas pelukannya lebih erat, dan menenangkan dia.
"Kamu kenapa sih Ar?"
"Lin, aku udah salah sama kamu. Seharusnya hubungan ini nggak boleh terjalin."
"Kenapa bisa begitu?"
"Aku akan menikah bulan depan dengan tunanganku."
Kalimat itu membuatku terkejut dan spontan melepaskan tanganku dari tubuhnya. Aku terdiam sejenak, tak percaya.
"Kamu mempermainkan aku, Ar?" aku bertanya lirih tak jelas, berusaha meyakinkan diri kalau ini cuma mimpi.
"Aku nggak berniat mempermainkan kamu Lin. Aku beneran jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali kita bertemu. Sayangnya, pada saat itu statusku tidak lagi single. Dan, kamu boleh bilang aku egois. Tetapi, kamu harus tahu bahwa aku nggak main-main, perasaanku ini beneran sama kamu!"
Aku bingung dengan penjelasan Aryo yang terdengar hanya menguntungkan dirinya saja.
"Mungkin memang kita bertemu di waktu yang nggak tepat, itu saja," sambungnya.
"Ok. Tak usah berbicara lagi. Aku cukup tahu ini, dan aku sudah bisa menebak selanjutnya apa," aku tertunduk kecewa dan mengambil ancang-ancang masuk ke dalam rumah. Aryo meraih tanganku, berusaha menarikku kembali ke pelukannya.
"Maaf Lin... maaf... tapi percayalah, perasaanku nggak akan berubah. Aku akan tetap sayang kamu," matanya berkaca-kaca. Yang hanya kupandang tanpa balasan sepatah katapun.
Aku beranjak masuk. Menahan semua air mata yang nyaris tak terbendung di depannya tadi.
Akhirnya, kutumpahkan semua isak tangisku di atas tempat tidurku. Memungut semua harapanku yang telah kugantung tinggi-tinggi, dan kumasukkan lagi ke dalam hati.
Tuhan... mengapa sih KAU harus mempertemukan kami kalau pada akhirnya kami tak bisa saling memiliki?

Jumat, 04 Januari 2013

4 Istir dan Jiwamu

Seorang saudagar kaya memiliki empat orang istri. Dia sangat mencintai istrinya yang ke-4 dan karena itu memujanya dengan banyak harta serta perlakuan istimewa. Semua yang diberikan pada istrinya ini adalah yang terbaik dan perhatiannya yang utama adalah pada dia saja.

Saudagar ini juga mencintai istrinya yang ke-3, dia sangat bangga padanya dan selalu memamerkan sang istri pada teman-teman dan koleganya. Bahkan, saudagar ini sebenarnya sangat takut istrinya ini bakal lari dengan orang lain sehingga dia selalu memantau dan waspada ketika ada gelagat orang lain mendekati istrinya. Tidak segan cara kotor pun dilakukannya pada orang lain yang mencurigakan.

Istri yang ke-2 juga tidak kalah disayangi si Saudagar. Dia adalah wanita yang baik hati, selalu sabar dan bijak sehingga menjadi wanita kepercayaan Saudagar tersebut. Ketika sedang dalam permasalahan apa pun dia selalu datang pada istrinya ini dan dia selalu bisa membantu Saudagar tersebut keluar dari masalah dengan tegar.

Berikutnya adalah istri pertama. Sebagai istri yang pertama kali dinikahi Saudagar tersebut, wanita inilah yang memberikan banyak kontribusi dalam membangun kekayaan dan bisnis Saudagar tersebut. Di samping itu, urusan rumah tangga tidak pernah dilalaikannya. Namun seperti halnya dalam banyak cerita lain, sang Saudagar tidak mencintai istri ini dan tidak pernah memperhatikannya meskipun dia begitu mencintai dan setia pada Saudagar itu.

Akhirnya, sampailah pada hari di mana Saudagar tersebut sakit keras dan merasa akan meninggal. Dia mulai berpikir, setelah meninggal nanti dia akan sendirian saja. Betapa menyedihkannya! Maka dia memanggil keempat istrinya dan meminta mereka untuk ikut meninggal bersama dia.

Istri ke-4 langsung menolak dengan kasar dan langsung pergi begitu saja.

Istri ke-3 pun menjawab, "Hidup sangat menyenangkan di sini, aku akan menikah dengan orang lain jika kau meninggal!"

Sementara istri ke-2 yang terkenal bijak itu menjawab, "Maaf, aku tidak bisa membantumu kali ini. Aku hanya bisa mendoakan dan sering-sering mengunjungi makam saat kau telah berpulang nanti.

Mendengar itu semua, istri pertamanya langsung mengajukan diri dan berkata, "aku akan pergi bersamamu. Aku akan pergi ke mana pun kamu pergi."

Saudagar itu berpaling melihat istri pertamanya yang nampak kurus kering tak terawat, dan berbisik dengan berat, "seharusnya aku memperhatikanmu dengan lebih baik saat aku masih bisa".

Nilai dari cerita ini bukanlah pengorbanan seseorang yang telah disia-siakan, namun keempat istri ini adalah cerminan dari cara hidup Anda. Istri ke-4 adalah tubuh Anda, yang membuat Anda bingung setengah mati ketika jerawat tidak hilang-hilang dari wajah, atau pun ketika luka besar membekas di tangan, dan Anda menghabiskan berpuluh-puluh juta hanya untuk merawat tubuh. Ketika Anda meninggal, tubuh Anda akan tetap di bumi dan kembali menjadi tanah.

Istri ke-3 adalah status sosial, kekayaan dan pengakuan dunia terhadap Anda. Ketika hidup Anda begitu takut orang lain akan merebutnya dan membuat Anda menjadi orang yang tidak punya apa-apa dan diremehkan oleh orang lain. Namun ketika Anda meninggal, semua hal itu akan beralih pada orang-orang yang masih eksis di dunia.

Istri ke-2 adalah teman-teman dan keluarga. Tidak peduli sedekat apa pun Anda dengan mereka, ketika Anda meninggal yang bisa mereka lakukan hanyalah mengirim doa dan mengenang Anda. Lalu siapakah istri pertama ini?

Istri pertama adalah jiwa Anda. Jiwalah yang membuat Anda bisa melakukan segala hal, namun Anda sering tidak memperhatikannya karena terlalu sibuk dengan merawat tubuh, mengejar prestise dan sibuk bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Rawatlah jiwa Anda dengan asupan rohani, relaksasi dan jangan biarkan diri Anda terperangkap dalam kepenatan dan rasa putus asa. Ingat, jiwa Anda juga butuh dirawat karena hanya jiwalah yang akan menemani ke mana pun Anda pergi. Bahkan ketika Anda berpulang ke surga.

Senin, 31 Desember 2012

Long Distance Relationship (LDR)

Ketika orang sibuk bercumbu mesra berdua kita hanya bisa duduk termenung memang sebuah handphone ditangan menunggu balasan sms ataupun menunggu telephone dari seseorang yang jauh disana, jangan pernah salahkan jarak tapi cobalah kita berpikir positif inilah pelajaran hikmah dari semuanya kita sedang diuji dengan cara berbeda diuji dengan cara kesetiaan.
Semua orang pasti tidak mau berurusan dengan pacaran jarak jauh termasuk aku, aku termasuk orang yang lelah berurusan dengan pacaran seperti ini ketika aku harus merasakan kerinduaan teramat dalam aku tidak bisa menatap wajahnya memang sekarang sudah ada teknologi canggih tapi itu tak bisa mengobati rasa rindu.
Aku ada sebuah cerita tentang seorang wanita dia adalah teman karibku dia mempunyai pacar yang tempat tinggalnya di Medan sedangkan temanku di Kalimantan pertemuan mereka begitu singkat yaitu dijaring sosial facebook mereka memang benar cinta awalnya indah tapi terakhirnya akan menyakitkan tapi tak semuanya seperti itu, aku masih asik memang ipad ditanganku memainkan games yang membuatku tak bosan. Aku sudah terlalu bosan mendengarkan curhatan temanku tentang dia dan pacarnya  mungkin dia melihat raut wajahku yang semakin kusam.
" Ner " sapa dia , aku hanya menegok kearahnya
" kamu tau ner, sekarang hatiku gimana? gundah gulana. Sudah 3 tahun aku mempertahankan semuanya kenapa aku tak bisa bertemu dengan dia aku lelah seperti ini "
Aku mencoba membalik balikkan otakku " Kamu udah diselingkuhan berkali-kali kenapa kamu tetap ngotot ingin bersama dia Lin ". Ya Lina namanya seorang yang sabar.
" Aku yakin dia jodohku "
" Bulsit ... "
" Apa salahku? aku benci jarak ini, aku juga benci cinta "
" kamu tidak bisa salahkan jarak kamu juga tak bisa salahkan cinta, bukan cinta yang salah tapi orangnya bukan jarak yang salah tapi tuhan lagi mengatur sesuatu untukmu kamu sabar "
" Sabar ? sampai kapan? aku muak ! "
" Putuskan saja hubunganmu jika kau muak "
" Aku tak bisa .. "
" Sudah ku duga "
Dia semakin menjadi-jadi menangis tak peduli orang-orang disamping melihatnya, aku sudah tau kalau jarak semuanya tak akan pernah indah aku tau bertapa pukuluan sakit hati yang sekarang dia rasakan bayangkan 3 tahun jarak masih membentang dia masih sabar menunggu harapan yang mungkin bagiku ini tidak pasti 
" Sudahlah lin mungkin ini rencana tuhan kita tidak tau semuanya "
Dia makin menunduk air matanya masih membasahi dipipinya " kasian " batin ku berucap
" 2 bulan tak ada kabar, aku mencoba telphone tapi dia tak menganggkat ku coba untuk sms,bm semuanya ku lakukan tapi tak ada balasan sedikit pun kenapa seperti ini " hisakan tangisnya desakan nafasnya sengaw 
Aku mencoba menenangkannya memeluknya sekuat mungkin, tak henti-hentinya aku mengucapkan kata sabar mungkin itu kedengaran cukup membosankan dia mulai melepaskan pelukkannya dia mencium pipi kananku dan kiri meninggalkan jauh diriku aku masih menatapnya sangat jelas tubuhnya sedikit kurusan sekarang.
1 bulan tak kerasa aku dan lina kini sudah jarang bertemu karna ada kesibukan masing-masing disaat dimana aku menemukan sebuah surat yang terletak dimeja belajarku tak segan-segan aku merobeknya ada sebuah poto, undangan dan sebuah note siapa pengirim ini

Dear Sahabatku
Naireta Bessy

Maaf selama ini menyusahkan dirimu aku tau kamu pasti bosen mendengarkan keluh kesahku setiap hari tapi jujur hanya kamu yang sekarang bisa mengerti aku, banyak hal sekarang yang ingin ku ceritakan tentang kehidupanku yang dimana aku sudah menemukan kebahagian. Tuhan selalu memberikan jalan kepada umatnya dimana Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang tidak bisa dijalani umatnya sekarang aku bisa mengambil hikmah dibalik semua ini.

Sebentar lagi aku akan menikah dengan pacarku Tio 2 bulan penantianku ternyata tidak sia-sia akhirnya dia melamarku dengan mendatangkan kedua orang tua kerumahku, jujur aku tidak menyangka semua ini aku kira dia akan meninggalkanku ternyata tidak dia menunggu hal yang pass untuk melakukan semua ini. Ternyata skandal peselingkuhan itu tidak benar itu hanya omong kosong yang dibuat-buatnya aku senang ternyata hubunganku tak berakhir mengenaskan seperti orang-orang disana, rasanya kebahagian ini inginku bagikan kepada dirimu. Sekarang dia benar jodohku bukan? dia benar-benar jodohku dialah calon suamiku nanti.

Oh yah , jika aku mengundang kamu keacaraku semoga kamu bisa datang aku ingin mempertemukan kamu dengan calon suamiku. Thanks atas hari-harimu untukku nerra :)

Hanya lengkungan kecil yang ada dibibirku, semoga kau bahagia disana

Minggu, 16 Desember 2012

PUISI

AKU ADALAH AKU
 
Aku adalah aku dia adalah dia
Aku dan dia sangatlah berbeda walau kau mencintainya
Aku disini masih bisa merasakan sakit perih yang kau beri
Aku tak pernah menuntut apapun untuk semua ini
Aku juga tak ingin kau tersiksa karna perlakuanku
 
Aku memang posesif
Semua ini ku lakukan untukmu
Aku memang salah aku terlalu posesif terhadapmu
Apakah kamu bisa jadi aku?
Merasakan bertapa takutnya diriku kehilanganmu
Walau berjuta-juta kepercayaan ini untukmu
Namun rasa ketakutan masih ada

Kau seperti narapidana yang ku borgol dan tidak bisa kemana-mana
Setiap detik,menit,jam,hari aku selalu menghubungimu
Melarangmu seakan-akan kau seperti anak kecil
Apakah kau mengerti semua maksutku itu?
Ini caraku memperlakukan dirimu
Ini caraku menyayangi dirimu
 
Walau kau merasa keberatan dengan sifatku ini
Hingga kau kini tinggalkanku
Maafkan aku, aku tidak bisa seperti dia
Aku adalah aku yang bersifat posesif menjagamu
Aku adalah aku yang memperlakukanmu seperti anak kecil
Aku adalah aku yang bisa menjagamu hingga akhir nanti
Dan aku adalah aku yang mencintaimu melebihi dia


KENAPA KITA BERBEDA
 
Kau masih mengengam tangaku dengan erat berharap dengan pasti
Kenapa kita berbeda?
Apa salah kita? apakah kita tidak boleh bersama dengan keadaan seperti ini
Tuhan pun mentang kita dengan segala aturan normanya
Aku bersujud mencari petunjuk 
Kau melipatkan tanganmu sambil mengucapkan doa-doamu

Kenapa kita berbeda?
Ketika agama ingin bersatu ada suatu penolakan yang amat terdalam
Apa karna cara menyembah tuhan berbeda
Aku melantunkan ayat- ayat suci
Kau menyanyikan lagu-lagu rohani

Kita sedang sibuk mencari kebenaran mencari petunjuk
Kita bukan seperti mereka yang asik berdua berpacaran mesra
Kita masih sibuk mencari jalan untuk bersama
Mungkin kita tidak bisa bersama didunia ini
Atau kita akan bersama didunia lain

Yang mana tak ada lagi norma 
Tak ada lagi percekalan antara keluarga kita
Hingga dimana aku akan bersatu bersamamu

Rabu, 14 November 2012

ku mohon 1 jam saja

 sudah berapa lama kau sering muncul diotakku, bayang-bayangmu masih ada saja dipikiranku.Eyah. Aku tak mau seperti ini, terlalu menusuk keruang-ruang hatiku yang paling dalam sosokmu masih terjaga sangat terjaga aku tak menyangka bisa memikirkanmu secepat ini, akukan lupa dengan dirimu bukan ? aku kira tidak ada.
Secara sembunyi-sembunyi aku mencintaimu sangat rapat aku menyimpan perasaan ini sampai-sampai kamu tak tau. Pertemuan kita yang singkat tatapan mata kita yang belum cukup lama perteman kita yang belum cukup jauh kini aku terbawa perasaan cinta yang menyelimuti relug tubuhku

 Aku tak kuasa menahan inginku ucapkan tapi ku tak bisa bibir ini selalu tertutup untuk berkata cinta, jatungku tak bisa berdetak pelan saat dihadapanmu. Apakah kamu merasakan semua itu? perasaan yang tak pernah kau ketahui. Cinta ini datang begitu cepat sehingga aku lupa caranya berhenti.Aku selalu sembunyikan wajahku dari tatapanmu aku tak kuat seperti ini aku tak bisa bertahan aku juga tak mengerti kenapa semua terjadi begitu cepat.

 Ku mohon satu jam saja pergi dari otakku satu jam saja melupakanmu aku jenuh dengan perasaan ini yang selalu muncul tiba-tiba aku benci ketika aku tak bisa mengungkapkan perasaan ini aku sangat tersiksa ketika aku harus bersandiwara dihadapanmu seakan-akan aku tidak mencintaimu. Perih
Sampai kapan aku seperti ini, aku memang pengecut tak bisa mengungkapkan semuanya, aku pencundang selalu mencari celah-celah untuk menatapmu setiap harinya, aku bersikap idiot setiap kalinya agar mendatapkan perhatianmu. Bodoh

 aku mohon 1 jam saja kamu bergeser dari hatiku otakku
aku mencintaimu aku rindu kamu aku ingin memelukmu begitu lama
memilikimu itulah yang ku inginkan tapi aku tak tau perasaan ini akankah terbalas
jadi aku ingin melupkanmu walau itu satu jam saja tidak lebih

Minggu, 04 November 2012

SEKOTAK NASI DARI MAMA

   Aku memang tak seperti mereka yang mempunyai uang saku banyak dan bisa membeli makanan dikantin aku adalah anak yang berprestasi disekolah ini aku tau sekolah ini adalah sekolah anak-anak konglongmerat karna mendapatkan beasiswa aku bisa masuk kesekolah ini turut bangga aku dengan hasil kerja kerasku selama 11 tahun membahagiakan kedua orang tuaku, setiap kalinya mama ku memberikan bekal nasi untukku setiap jam istirahat sekitar jam 10 aku memang tak punya cukup uang untuk belanja dikantin uang 3000 rupiah hanya cukup untuk minum setiap kalinya aku diejek teman-teman aku karna mama ku yang berpakaian lusuh dan memberikan bekal untukku. Malu

   Jam 10 aku sudah menunggu mamaku untuk memberikan bekal dia datang menunggangi sepeda bututnya yang hampir berkarat dikayuhnya dengan kencang tersenyum dia dihadapanku dan memberikan sekotak nasi lagi lagi tempe , telor dan tahu bekalku hari ini namun ku tetap menerimanya bagiku ini berkah untukku
" makasih yaa mah " kataku sambil mengecup dahinya yang berkerut
" belajar yang rajin yaah mama bangga padamu "
Mama pun pergi dari hadapanku dia tak kenal lelah dia pahlawan untukku. Aku pun bergegas masuk kekelas karna perutku sudah lapar ingin menyantap makanan ini sesampainya aku dikelas lagi lagi ada mereka pasti mereka akan mengejek ku
" oh upik kamu dikasih mamamu lagi yah bekal ? " kata shinta dari pojok kelas. Dia memang selalu menghina-hina aku entah kenapa dia begitu benci denganku. namaku bukan upik, Upik Abu itulah nama olokan ku dikelas mereka menganggap aku seperti babu aku memang tak sekaya mereka tapi setidaknya keluargaku tak pernah bekerja sebagai pembantu tapi setiap Shinta meledekku aku tak menghiraukannya.
" eh, upik abu pasti itu isinya tempe tahukan ? makanan gak bergizi pantesan kurus gitu " sahut teman shinta
Aku mulai duduk dibangku mungkin Shinta kesal dengan sikapku yang tak menangapinya dia pun menghampiriku dan ingin menumpahkan isi makanan namun ku relaaai BRUK makanan itu terjatuh bertapa kesalnya aku dengan Shinta, PLAK satu lemparan tanganku memukul wajahnya Shinta PLAK dua lemparan ku pukul wajahnya. Wajahnya sangat merah dia langsung pergi keluar kelas entahlah aku tak terlalu memikirkanya aku langsung memungut makanan itu kembali aku tak mungkin memakananya lagi dengan berat hati aku membuang makannya.

   Keesokan harinya aku mendapatkan panggilan orangtua karna Shinta mengadu dengan kepala sekolah atas kelakukanku kemaren aku berusaha untuk membujuk kepala sekolah agar tak memangil orang tuaku namun usahaku gagal. Jam 10 pagi aku menunggu ibuku untuk memberikan bekal dia datang aku ingin memberikan surat ini namun berat sekali hatiku ku, ku pun memberikan surat ini dia begitu kaget melihatnya aku hanya tertunduk dihadapanya dia pun memberikan bekalku dan masuk kepintu gerbang untuk memenuhi surat ini memarkirkan sepedanya terlebih dahulu. Malu aku sangat malu waktu dia masuk untuk menemui kepala sekolah dia berpakaian lusuh compang camping aku tetap mengikutinya dibelakang seluruh sekolah tercengang melihatku ini pertama kalinya aku mengajak mamaku masuk kesekolah hampir sebagian anak-anak menertawakan aku, kotak nasi yang ku pegang secepatnya ku buang kebak sampah, ku tarik mamaku untuk cepat pergi namun dia tetap bersih keras untuk menghampiri kepala sekolah.
" mama cepat jangan kesana mereka menertawakan kita coba mama liat " kataku kesal kepada mamaku, ku tak kuat mendengar cemooh mereka yang terlalu mengucilkan aku, apa salahku? karna aku miskin mereka memperlakukan aku seperti ini
" kenapa ren, ini surat untuk mamakan? "
" iya rena tau tapi mama kita ditertawakan, coba liat mama berpakaian seperti ini? setidaknya mama berpakaian yang rapi tidak compang camping seperti ini ". Aku kesal aku tinggalkan mamaku pergi biarlah dia sendiri disana aku tak mau tahu menahu aku sangat malu.

  Jam 10 pagi aku tak menunggu mamaku gara-gara sekotak nasi dan seorang mama yang berpakaian lusuh kesekolah aku jadi barang terkaan terhadap teman-teman disekolah aku dikucilkan seakan-akan aku anak termiskin didunia ini, aku benci semua berkecembuk dihatiku. Aku melihat mamaku berdiri didepan kelasku dengan terpaksa aku menghampirinya " apa lagi mah? aku sudah melarang mama untuk tidak datang kesekolah lagi "
" ini bekal, hari ini kamu tidak ku kasih uang jajankan ? "
" sudahlah rena tahan koq, bawa pulang bekal ini ". Dari kejauhan aku melihat Shinta yang asik memangil teman-temanya untuk berkumpul mepertontonkan aku. Kecewa Malu Marah Kesal Benci
" rena, mama tau mereka sedang asik menertawakan kamu, mereka iri kepada kamu. Orang yang suka mencemooh orang lain adalah orang yang iri kamu seringkan bilang itu kepada mama "
" ini beda lagi mama !! mama cepat pergi rena malu mah " ku pun membuang makanan itu dihadapan mamaku " PERRRRGI " bentakku " jangan lagi memberi bekal untukku untuk kesekian kalinya aku sudah terlalu malu akhir-akhir ini mohon pergi sekarang "
Mama pun pergi dihadapanku ya bagus dia menuruti perkataanku. 1 minggu sudah dia tak memberikan aku bekal lagi aku mulai akrab dengan Shinta padahal dulu aku memang berteman akrab dengan Shinta tapi karna Shinta sering melihat mamaku Shinta begitu enggan lagi berteman denganku.

  Keesokan harinya entah kenapa mamaku memintaku untuk menunggunya jam 10 pagi, aku enggan menuruti permintaannya karna aku tau dia akan memberikan sekotak nasi, tahu , tempe dan telor lagi untukku dan itu benar dia datang aku memandangi dari kejauhan dia berjalan kaki dia tidak menggunakan sepeda dia berpakaian rapi tidak lusuh dia membawa kotak makanan yang baru dia menghampiriku didepan kelas.
" Mamamu ren, dia pasti ingin memberikan bekal lagikan? " ujar Shinta disampingku. Aku menatap mama ku, aku masih kesal tetap kesal dengan dia " Mama ngapain kesini lagi ? " tanyaku
" Ini mama memberikan bekal untukmu "
" tidak usah kataku sudah ku bilang beberapa kali jangan bawa bekal lagi untukku " Aku harus melawan mamaku karna disampingku ada Shinta lagi pula aku tetap kesal dengan dia rasa malu ini tidak bisa diukur dengan apapun.
" Ah, lauknya pasti tempe tahu telor juga ren gak usah diterima " Sahut Shinta. " iyah sin paling-paling lauk itu doang gak enak baget, eh mama harus masak yang enak dong lagi pula mama pakai baju rapi tetap dilihat orang coba mama liat mereka masih menertawakan rena mah, rena malu " aku ambil kotak nasi itu ku tumpahkan isinya. Aku begitu kaget isi makananya bukan sebuah tahu telor ataupun tempe lagi namun ada Ayam yang lumayan besar, Daging dan beserta sayur-sayuran. Mama pun memungut-mungut makanan yang berserakan itu aku takut dilihat begitu banyak orang tak kuat ku manahan ku tarik mamaku agar keluar dari sekolah ini. PUAS aku puas

  Aku pun pulang kerumah aku melihat rumah begitu ramai semakin dekat ku lihat ada bendera hijau didepan rumahku aku berlari kencang ku lihat benar tidak salah lagi
" MAMAAAAAAAAAAAAAAAAA " aku merengkulnya aku memeluknya aku meneteskan air mataku dipelukkannya dia tidak bernafas lagi dia kaku dia tak membalas pelukkanku dia terdiam membisu aku begitu menyesal atas kejadian tadi pagi aku begitu tak kuat sekarang Amarahku Kekesalanku sudah menjadi penyesalan aku benar-benar durhaka. Aku pun berlari kekamar seakan-akan aku tak percaya atas kejadian ini tak segaja aku melihat diatas meja kamarku ada sebuah surat dan sekotak nasi.

          mama tau kamu malu dengan keadaan kita seperti ini tapi malu lagi jika anak mama mati kelaparan disekolah mama tau koq kamu kesal dengan mama karna mama mempermalukan kamu dihadapan teman-temanmu. Tapi apakah kamu berpikir tentang mama ? bertapa kesalnya mama terhadap kelakuan anak mama yang berpestasi tinggi disekolah gara-gara memukul seorang anak? padahal mama malu dihadapan kepala sekolah namun mama cuma diam karna mama tau selama ini mama tidak membahagiakan kamu, dengan Sekotak Nasi inilah mama ingin membahagikan kamu mama kira memberikan anaknya Sekotak Nasi setiap hari akan membuat anakknya semangat belajar, namun mama memang salah mama berusaha tampil rapi didepan kamu dan memberikan lauk pauk yang berbeda bukan tahu telor maupun tempe itu semua adalah permohonan maaf dari mama. Mama sayang Rena, Jika rena membaca surat ini mama mohon Rena jangan kesal dan marah lagi dengan Mama
Rena adalah Anak Mama yang membuat Mama Bangga 

Buat anakku tercinta Rena
Salam Cinta dari Mama