Jumat, 04 Juli 2014

KITA SADAR INGIN BERSAMA

Aku sadar kita bukan sepasang sepatu yang saling menyatu dan berpasangan aku tak percaya akhir cerita cinta kita berakhir ketika kita wisuda, kamu ingat? Saat kita merayakan wisuda kita bertapa bahagianya akhirnya aku bisa melanjutkan kehidupan selanjutnya aku kira planning kita berdua akan berjalan dengan lancar tapi ternyata berakhir. Bisakah kita jangan membicarakan sesuatu seperti itu ketika kita berada didalam keramian dan penuh kebahagian aku sadar aku terlalu banyak berkhayal tentang dirimu. Kamu akan melanjutkan S2 di-Jerman bukan? dan kamu tidak tahan dengan jarak antara kita.

Kita bukan sepatu yang sekarang tidak bisa menyatu, ingat terakhir kali kita duduk bersamping diberibu-ribu mahasiswa bertapa bahagianya kita masih bisa tersenyum berdua. Kamu bilang kita seperti sepatu yang selalu menyatu jika sepatu kanan hilang maka tidak akan bisa mengantikannya. Terdengar gombal ucapannya tapi aku sangat suka mendengarkannya. Sebenarnya aku sepatu kanan yang sedang mencari sepatu kirinya. Aku ingin bersama tapi tidak bisa apa-apa, semenjak kamu ucapkan perpisahan terakhir dan mengucapkan kata putus tapi aku lega aku mengerti apa maksutmu kamu memang sayang dengan diriku tapi kamu tak ingin menyakitiku, aku sadar! kita penuh dengan jarak yang jauh dan kita bukan sepasang sepatu.

 "Denita dengarkan aku jangan menangis kamu jangan pernah menangis kamu kuat, kita memang bukan sepatu lagi" Tatapnya "Kamu tau aku melakukan ini demi kebaikan kamu" Lanjutnya

"Untuk kebaikan ku? Apa untuk kebaikanmu apa masalahnya dengan jarak?" Sahutnya sambil berlinang air mata. Aku tak menghiraukan berapa ribuan mahasiswa yang menatapku sekarang aku tak peduli.
 
"Aku harus pergi kejerman hari ini aku takut jika kamu bosan dengan jarak kita mungkin kita setelah ini sibuk dengan masing-masing, aku tak masalah dengan jarak tapi aku takut kamu bosan dengan aku, mungkin aku cuma bisa mengucapkan perpisahan"

"Bosan? Hal manusiawi dalam hubungan tapi yakinlah. Aku tak akan bosan!"

"Kita ingin bersama tapi tak bisa apa-apa Denita, yakinlah suatu nanti setelah semua ini berakhir aku akan datang. Kita bukan sepatu lagi Denita bukan sekarang"

"Apakah jarak sejauh ini memutuskan hubungan kita yang begitu lama Denis? Ternyata bagaimana pun kita bukan sepatu lagi jika kamu jauh dariku itukan yang kamu maksut?"

"Demi kebaikanmu rajin-rajin mengapai cita-citamu"

"Didekatmu kita bersama tapi jika kita berjauhan kita tidak bersama, aku paham maksutmu denis mungkin ini bukan jalan kita tapi aku tak ingin mencari sepatu baru. Sepatuku cuma ada dikamu"

"Denita yakinlah ini bukan awal dari akhirnya kita" Peluknya erat.