Jumat, 24 Januari 2014

Bersabarlah

  Pukul 02.00 dini hari mataku tak bisa tertutup semenjak tanggal duapuluh januari duaribuempatbelas kemarin kamu mengucapkan kata putus kamu tau saat aku tau kamu mengucapkan kata putus dan ingin berteman denganku aku benar-benar terluka hatiku terkikis aku menangis menjadi-jadi aku berteriak, aku mencoba membuatnya berpikir lagi tentang ucapan kata-katanya namun kamu tetap mengelak untuk tidak ingin menjalin hubungan seperti dulu lagi.        Aku mencoba menerima apa yang kamu katakan, sungguh aku terluka sayang batinku sakit disaat aku benar-benar mencintaimu kamu mulai pergi menjauh dariku, apa salahku sayang? Apakah pengorbananku tak cukup untukmu? Apakah derai air mataku tak cukup untuk membuktikan bertapa aku mencintaimu?                                                   Aku mencoba menerima apa yang terjadi hari itu walau kadang hati tak bisa menerima 3hari ku lalui tanpamu, aku tak tahan aku tak kuat jika tak bersamamu. Aku mencoba menghapus gengsiku aku merujukmu kembali dan mempertanyakannya lagi apakah hubungan kita masih pantas dipertahankan? Seorang wanita mana tidak sedih ketika seorang kekasih yang dicinta pergi meninggalkan dengan kata-kata yang bisa dipahami namun rasanya tak mungkin.                                    Kamu tau sayang, kamu adalah yang terbaik bagiku kamu penyemangat hidupku lihatlah aku yang sekarang kini menunggumu aku yang enggan makan aku enggan melakukan aktivitas lainnya. Aku yang setiap harinya ingin tidur selalu memikirkan kenangan kita aku sangat sulit tidur ketika aku terlalu memikirkan keadaanmu. Sampai-sampai aku lupa dengan keadaanku sendiri yang menghabiskan waktuku dengan berbaring ditempat tidur seharian.                                                            Bila dimana sampai waktunua aku mencoba menghubungimu hanya ingin menanyakan kabarmu berharap perbincangan ini akan lama tapi waktu 3menit itu membuatku cukup lega untuk memulihkan kesabaran menunggumu disana yang melakukan baksos bersama teman-teman kampusm                                                         Sayang entahlah mungkin kamu bilang aku labil,childish,cabe,dongo,oon apalah tapi beginilah aku sayang, aku yang ingin tetap bertahan denganmu aku menunggu bersabar menunggu hasil apakah kamu masih ingin bersamaku? Apakah kamu masih mencintaiku? Apakah kita bisa memulainya lagi? Aku akan menunggu walau itu harus 1000 tahun lagi