Rabu, 14 November 2012

ku mohon 1 jam saja

 sudah berapa lama kau sering muncul diotakku, bayang-bayangmu masih ada saja dipikiranku.Eyah. Aku tak mau seperti ini, terlalu menusuk keruang-ruang hatiku yang paling dalam sosokmu masih terjaga sangat terjaga aku tak menyangka bisa memikirkanmu secepat ini, akukan lupa dengan dirimu bukan ? aku kira tidak ada.
Secara sembunyi-sembunyi aku mencintaimu sangat rapat aku menyimpan perasaan ini sampai-sampai kamu tak tau. Pertemuan kita yang singkat tatapan mata kita yang belum cukup lama perteman kita yang belum cukup jauh kini aku terbawa perasaan cinta yang menyelimuti relug tubuhku

 Aku tak kuasa menahan inginku ucapkan tapi ku tak bisa bibir ini selalu tertutup untuk berkata cinta, jatungku tak bisa berdetak pelan saat dihadapanmu. Apakah kamu merasakan semua itu? perasaan yang tak pernah kau ketahui. Cinta ini datang begitu cepat sehingga aku lupa caranya berhenti.Aku selalu sembunyikan wajahku dari tatapanmu aku tak kuat seperti ini aku tak bisa bertahan aku juga tak mengerti kenapa semua terjadi begitu cepat.

 Ku mohon satu jam saja pergi dari otakku satu jam saja melupakanmu aku jenuh dengan perasaan ini yang selalu muncul tiba-tiba aku benci ketika aku tak bisa mengungkapkan perasaan ini aku sangat tersiksa ketika aku harus bersandiwara dihadapanmu seakan-akan aku tidak mencintaimu. Perih
Sampai kapan aku seperti ini, aku memang pengecut tak bisa mengungkapkan semuanya, aku pencundang selalu mencari celah-celah untuk menatapmu setiap harinya, aku bersikap idiot setiap kalinya agar mendatapkan perhatianmu. Bodoh

 aku mohon 1 jam saja kamu bergeser dari hatiku otakku
aku mencintaimu aku rindu kamu aku ingin memelukmu begitu lama
memilikimu itulah yang ku inginkan tapi aku tak tau perasaan ini akankah terbalas
jadi aku ingin melupkanmu walau itu satu jam saja tidak lebih

Minggu, 04 November 2012

SEKOTAK NASI DARI MAMA

   Aku memang tak seperti mereka yang mempunyai uang saku banyak dan bisa membeli makanan dikantin aku adalah anak yang berprestasi disekolah ini aku tau sekolah ini adalah sekolah anak-anak konglongmerat karna mendapatkan beasiswa aku bisa masuk kesekolah ini turut bangga aku dengan hasil kerja kerasku selama 11 tahun membahagiakan kedua orang tuaku, setiap kalinya mama ku memberikan bekal nasi untukku setiap jam istirahat sekitar jam 10 aku memang tak punya cukup uang untuk belanja dikantin uang 3000 rupiah hanya cukup untuk minum setiap kalinya aku diejek teman-teman aku karna mama ku yang berpakaian lusuh dan memberikan bekal untukku. Malu

   Jam 10 aku sudah menunggu mamaku untuk memberikan bekal dia datang menunggangi sepeda bututnya yang hampir berkarat dikayuhnya dengan kencang tersenyum dia dihadapanku dan memberikan sekotak nasi lagi lagi tempe , telor dan tahu bekalku hari ini namun ku tetap menerimanya bagiku ini berkah untukku
" makasih yaa mah " kataku sambil mengecup dahinya yang berkerut
" belajar yang rajin yaah mama bangga padamu "
Mama pun pergi dari hadapanku dia tak kenal lelah dia pahlawan untukku. Aku pun bergegas masuk kekelas karna perutku sudah lapar ingin menyantap makanan ini sesampainya aku dikelas lagi lagi ada mereka pasti mereka akan mengejek ku
" oh upik kamu dikasih mamamu lagi yah bekal ? " kata shinta dari pojok kelas. Dia memang selalu menghina-hina aku entah kenapa dia begitu benci denganku. namaku bukan upik, Upik Abu itulah nama olokan ku dikelas mereka menganggap aku seperti babu aku memang tak sekaya mereka tapi setidaknya keluargaku tak pernah bekerja sebagai pembantu tapi setiap Shinta meledekku aku tak menghiraukannya.
" eh, upik abu pasti itu isinya tempe tahukan ? makanan gak bergizi pantesan kurus gitu " sahut teman shinta
Aku mulai duduk dibangku mungkin Shinta kesal dengan sikapku yang tak menangapinya dia pun menghampiriku dan ingin menumpahkan isi makanan namun ku relaaai BRUK makanan itu terjatuh bertapa kesalnya aku dengan Shinta, PLAK satu lemparan tanganku memukul wajahnya Shinta PLAK dua lemparan ku pukul wajahnya. Wajahnya sangat merah dia langsung pergi keluar kelas entahlah aku tak terlalu memikirkanya aku langsung memungut makanan itu kembali aku tak mungkin memakananya lagi dengan berat hati aku membuang makannya.

   Keesokan harinya aku mendapatkan panggilan orangtua karna Shinta mengadu dengan kepala sekolah atas kelakukanku kemaren aku berusaha untuk membujuk kepala sekolah agar tak memangil orang tuaku namun usahaku gagal. Jam 10 pagi aku menunggu ibuku untuk memberikan bekal dia datang aku ingin memberikan surat ini namun berat sekali hatiku ku, ku pun memberikan surat ini dia begitu kaget melihatnya aku hanya tertunduk dihadapanya dia pun memberikan bekalku dan masuk kepintu gerbang untuk memenuhi surat ini memarkirkan sepedanya terlebih dahulu. Malu aku sangat malu waktu dia masuk untuk menemui kepala sekolah dia berpakaian lusuh compang camping aku tetap mengikutinya dibelakang seluruh sekolah tercengang melihatku ini pertama kalinya aku mengajak mamaku masuk kesekolah hampir sebagian anak-anak menertawakan aku, kotak nasi yang ku pegang secepatnya ku buang kebak sampah, ku tarik mamaku untuk cepat pergi namun dia tetap bersih keras untuk menghampiri kepala sekolah.
" mama cepat jangan kesana mereka menertawakan kita coba mama liat " kataku kesal kepada mamaku, ku tak kuat mendengar cemooh mereka yang terlalu mengucilkan aku, apa salahku? karna aku miskin mereka memperlakukan aku seperti ini
" kenapa ren, ini surat untuk mamakan? "
" iya rena tau tapi mama kita ditertawakan, coba liat mama berpakaian seperti ini? setidaknya mama berpakaian yang rapi tidak compang camping seperti ini ". Aku kesal aku tinggalkan mamaku pergi biarlah dia sendiri disana aku tak mau tahu menahu aku sangat malu.

  Jam 10 pagi aku tak menunggu mamaku gara-gara sekotak nasi dan seorang mama yang berpakaian lusuh kesekolah aku jadi barang terkaan terhadap teman-teman disekolah aku dikucilkan seakan-akan aku anak termiskin didunia ini, aku benci semua berkecembuk dihatiku. Aku melihat mamaku berdiri didepan kelasku dengan terpaksa aku menghampirinya " apa lagi mah? aku sudah melarang mama untuk tidak datang kesekolah lagi "
" ini bekal, hari ini kamu tidak ku kasih uang jajankan ? "
" sudahlah rena tahan koq, bawa pulang bekal ini ". Dari kejauhan aku melihat Shinta yang asik memangil teman-temanya untuk berkumpul mepertontonkan aku. Kecewa Malu Marah Kesal Benci
" rena, mama tau mereka sedang asik menertawakan kamu, mereka iri kepada kamu. Orang yang suka mencemooh orang lain adalah orang yang iri kamu seringkan bilang itu kepada mama "
" ini beda lagi mama !! mama cepat pergi rena malu mah " ku pun membuang makanan itu dihadapan mamaku " PERRRRGI " bentakku " jangan lagi memberi bekal untukku untuk kesekian kalinya aku sudah terlalu malu akhir-akhir ini mohon pergi sekarang "
Mama pun pergi dihadapanku ya bagus dia menuruti perkataanku. 1 minggu sudah dia tak memberikan aku bekal lagi aku mulai akrab dengan Shinta padahal dulu aku memang berteman akrab dengan Shinta tapi karna Shinta sering melihat mamaku Shinta begitu enggan lagi berteman denganku.

  Keesokan harinya entah kenapa mamaku memintaku untuk menunggunya jam 10 pagi, aku enggan menuruti permintaannya karna aku tau dia akan memberikan sekotak nasi, tahu , tempe dan telor lagi untukku dan itu benar dia datang aku memandangi dari kejauhan dia berjalan kaki dia tidak menggunakan sepeda dia berpakaian rapi tidak lusuh dia membawa kotak makanan yang baru dia menghampiriku didepan kelas.
" Mamamu ren, dia pasti ingin memberikan bekal lagikan? " ujar Shinta disampingku. Aku menatap mama ku, aku masih kesal tetap kesal dengan dia " Mama ngapain kesini lagi ? " tanyaku
" Ini mama memberikan bekal untukmu "
" tidak usah kataku sudah ku bilang beberapa kali jangan bawa bekal lagi untukku " Aku harus melawan mamaku karna disampingku ada Shinta lagi pula aku tetap kesal dengan dia rasa malu ini tidak bisa diukur dengan apapun.
" Ah, lauknya pasti tempe tahu telor juga ren gak usah diterima " Sahut Shinta. " iyah sin paling-paling lauk itu doang gak enak baget, eh mama harus masak yang enak dong lagi pula mama pakai baju rapi tetap dilihat orang coba mama liat mereka masih menertawakan rena mah, rena malu " aku ambil kotak nasi itu ku tumpahkan isinya. Aku begitu kaget isi makananya bukan sebuah tahu telor ataupun tempe lagi namun ada Ayam yang lumayan besar, Daging dan beserta sayur-sayuran. Mama pun memungut-mungut makanan yang berserakan itu aku takut dilihat begitu banyak orang tak kuat ku manahan ku tarik mamaku agar keluar dari sekolah ini. PUAS aku puas

  Aku pun pulang kerumah aku melihat rumah begitu ramai semakin dekat ku lihat ada bendera hijau didepan rumahku aku berlari kencang ku lihat benar tidak salah lagi
" MAMAAAAAAAAAAAAAAAAA " aku merengkulnya aku memeluknya aku meneteskan air mataku dipelukkannya dia tidak bernafas lagi dia kaku dia tak membalas pelukkanku dia terdiam membisu aku begitu menyesal atas kejadian tadi pagi aku begitu tak kuat sekarang Amarahku Kekesalanku sudah menjadi penyesalan aku benar-benar durhaka. Aku pun berlari kekamar seakan-akan aku tak percaya atas kejadian ini tak segaja aku melihat diatas meja kamarku ada sebuah surat dan sekotak nasi.

          mama tau kamu malu dengan keadaan kita seperti ini tapi malu lagi jika anak mama mati kelaparan disekolah mama tau koq kamu kesal dengan mama karna mama mempermalukan kamu dihadapan teman-temanmu. Tapi apakah kamu berpikir tentang mama ? bertapa kesalnya mama terhadap kelakuan anak mama yang berpestasi tinggi disekolah gara-gara memukul seorang anak? padahal mama malu dihadapan kepala sekolah namun mama cuma diam karna mama tau selama ini mama tidak membahagiakan kamu, dengan Sekotak Nasi inilah mama ingin membahagikan kamu mama kira memberikan anaknya Sekotak Nasi setiap hari akan membuat anakknya semangat belajar, namun mama memang salah mama berusaha tampil rapi didepan kamu dan memberikan lauk pauk yang berbeda bukan tahu telor maupun tempe itu semua adalah permohonan maaf dari mama. Mama sayang Rena, Jika rena membaca surat ini mama mohon Rena jangan kesal dan marah lagi dengan Mama
Rena adalah Anak Mama yang membuat Mama Bangga 

Buat anakku tercinta Rena
Salam Cinta dari Mama